 |
| Logo AMP. Ist. |
Semarang, MAJALAH SELANGKAH -- Sesuai Surat Rekomendasi dari
Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua (KP-AMP) Nomor
014/Int/KP-AMP/Rek/XII/2013 pada tanggal 9/12/2013, Komite Kota AMP Semarang-Salatiga adakan reorganisai untuk memperkuat perjuangannya, Jumat (6/6/14) di Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Panitia Re-organisasi AMP, Bernardo Boma mengatakan, dengan kehadiran organisasi mengajak mahasiswa Papua untuk terlibat dan menyuarakan hak bangsa Tanah Papua.
Hak bangsa Papua, kata dia, sudah jelas. "Hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua," ujar Boma.
Mahasiswa-mahasiswi Papua di Kota Studi Semarang dan Salatiga berhasil menetapkan pengurus KK-AMP Semarang-Salatiga. Ketua Otiz E Tabuni, sekertaris Bernardo Boma, bendahara Jhon Magal dan beberapa biro lainnya melengkapi struktur kepengurusan.
Mengemuka dalam pertemuan, mahasiswa Papua tak perlu takut dan diam untuk terus bersuara. Dengan cara-cara cerdas, generasi Papua wajib menyuarakan, menuntut hak dan semua bersatu untuk lawan semua sistem dan perlakuan negara bersama aparatusnya.
Mahasiswa Papua, harap Boma, tidak tampil sebagai sosok elitis yang kemudian menjadi mesin pendukung bagi pihak penjajah dan hanya bekerja dalam dunianya saja.
"AMP adalah organisasi progresif, militan dan patriotik. Ini harus kita pegang erat. Supaya benar-benar menunjukkan kerja nyata demi mendukung keridunduan rakyat Papua menentukan nasib sendiri," kata dia.
Pihak panitia, lanjut Bernardo, tak lupa berterima kasih kepada peserta yang hadir pada reorganisasi KK-AMP Semarang-Salatiga. (Joni Yohanes Pekei/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Ketua Panitia Re-organisasi AMP, Bernardo Boma mengatakan, dengan kehadiran organisasi mengajak mahasiswa Papua untuk terlibat dan menyuarakan hak bangsa Tanah Papua.
Hak bangsa Papua, kata dia, sudah jelas. "Hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua," ujar Boma.
Mahasiswa-mahasiswi Papua di Kota Studi Semarang dan Salatiga berhasil menetapkan pengurus KK-AMP Semarang-Salatiga. Ketua Otiz E Tabuni, sekertaris Bernardo Boma, bendahara Jhon Magal dan beberapa biro lainnya melengkapi struktur kepengurusan.
Mengemuka dalam pertemuan, mahasiswa Papua tak perlu takut dan diam untuk terus bersuara. Dengan cara-cara cerdas, generasi Papua wajib menyuarakan, menuntut hak dan semua bersatu untuk lawan semua sistem dan perlakuan negara bersama aparatusnya.
Mahasiswa Papua, harap Boma, tidak tampil sebagai sosok elitis yang kemudian menjadi mesin pendukung bagi pihak penjajah dan hanya bekerja dalam dunianya saja.
"AMP adalah organisasi progresif, militan dan patriotik. Ini harus kita pegang erat. Supaya benar-benar menunjukkan kerja nyata demi mendukung keridunduan rakyat Papua menentukan nasib sendiri," kata dia.
Pihak panitia, lanjut Bernardo, tak lupa berterima kasih kepada peserta yang hadir pada reorganisasi KK-AMP Semarang-Salatiga. (Joni Yohanes Pekei/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Blogger Comment
Facebook Comment