Jenasa Tuan Kelly kwalik Kodap III Timika |
Tuan Kelly kwalik |
Jenderal Kelly Kwalik lahir tahun 1955 di Agimuga, menempuh
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga 1969 di kampung Aromsomki, Agimuga.
Selama dua tahun melanjutkan pendidikan ke SGB (Sekolah Guru Bawa) di
Suwai Kabupaten Fak-fak kemudian melanjutkan pendidikan ke SPG (Sekolah
Pendidikan Guru) Yayasan Pendidikan Persekolah Katolik Taruna Bakti Biak
kemudian pindah SPG Taruna Bakti Jayapura tahun 1974, setelah
menamatkan SPG Jayapura dipersiapkan sebagai guru di wilayah pegunungan
tengah Papua yaitu di Mapenduma. Namun kondisi dilapangan saat itu
terjadi pembantaian besar-besaran yang tidak manusiawi dilakukan oleh
aparat militer Indonesia terhadap rakyat Papua, maka Jenderal Kelly
Kwalik memilih untuk melarikan diri ke hutan sebagai tanda protes
terhadap sikap aparat keamanan Indonesia. Jenderal Kelly Kwalik mulai
saat itu menjadi seorang gerilyawan melakukan perlawanan dengan militer
Indonesia, di wilayah Pegunungan Tengah Papua dalam operasi pembantaian
besar-besaran pada tahun 1974-1977. Nama Jenderal Kelly Kwalik mulai
muncul sebagai salah satu tokoh Pembebasan bangsa Papua. Jenderal Kelly
Kwalik merupakan salah satu tokoh sentral TPN-OPM, dengan semangatnya
tersendiri memperjuangkan hak-hak dasar dan hak Politik Bangsa Papua.
Kurang lebih 35 Tahun secara konsisten melakukan perlawanan di tengah
hutan rimba Papua. Jenderal Kelly Kwalik terakhir menjabat sebagai
panglima Komando Daerah Perjuangan (KODAP) III.
Jenderal Kelly Kwalik seorang militer tapi dalam metode gerilyanya
sangat moderat dan rasional dengan mengedepankan hak asasi manusia dan
norma-norma hukum. Jenderal Kelly Kwalik tidak pernah menghancurkan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi memperjuangkan hak
kedaulatan kebangsaan Bangsa Papua 1 Desember 1961 yang diambil secara
paksa oleh kolonialisme Indonesia atas konspirasi Amerika melalui New
York Agreement dan Roma Agreement.
Jenderal Kelly Kwalik mengabdikan diri untuk tanah Papua, sejak tahun
1974, mulai saat itulah Pemerintah Indonesia menganggap Jenderal Kelly
Kwalik sebagai pengacau stabilitas integrasi NKRI sehingga dijadikan
sebagai musuh abadi yang harus di hilangkan nyawanya. Tahun 2006
Jenderal Kelly Kwalik secara resmi di jadikan sebagai Daftar Pencaharian
Orang (DPO) Polda Papua, atas kasus penembakan warga asing di Mille 72,
apakah ini benar di DPOkan? Kenapa seorang DPO kemudian bisa
beraudiensi dengan pihak kepolisian pada bulan September 2009 disalah
satu tempat di Timika. Kurang lebih 3 tahun, aparat kepolisian dan TNI
berupaya untuk menghabiskan nyawa Jenderal Kelly Kwalik, namun selalu
gagal terus. Di tahun 2009 ini semua kekuatan diarahkan ke Timika, untuk
musnahkan dalang yang meresahkan diareal bisnis emas terbesar dunia
ini. Oleh sebabnya PT. Freeport Indonesia secara terbuka mendanai semua
kekuatan untuk membunuh Jenderal Kelly Kwalik dengan memberikan biaya
operasi keamanan lebih besar, dana ini ambil dari potongan gayi karyawan
PT. Freeport Indonesia. (sumber dari manajemen PT. Freeport Indonesia).
Langkah-langkah strategis dilakukan oleh aparat kemanan untuk
menembak Jenderal Kelly Kwalik adalah pendekatan persuasive yaitu bagun
propaganda bahwa Kapolda Papua Irjend Bagus Ekodanto (mantan) mengatakan
pelaklu bukan Jenderal Kelly Kwalik namun Pangdam Cederawasih Mejend.
A. Nasution mengatakan pelakunya Jenderal Kelly Kwalik. Kapolda
mengatakan hal tersebut karena anak buahnya sudah ketemu langsung dengan
Jenderal Kelly Kwalik, ia mengatakan bahwa saya bukan pelaku, konflik
diareal PT.Freeport Indonesia, pelakunya adalah aparat TNI dan Polri
yang sedang memperebutkan lahan bisnis militernya di areal PT. Freeport
Indonesia. Sayangnya pernyataan mantan Kapolda Papua disampaikan ke
publik saat menyelang mutasi antara Irjend Bagus Ekodanto digantikan
Irjend Bekto Suprapto. Kapolda baru Irjend Bekto Suprapto hiraukan
pernyataan mantan Kapolda Papua kemudian mendukung pernyataan Pandam
Cenderawasih bahwa dalang pengacauan di areal PT. Freeport Indonesia
adalah Jenderal Kelly Kwalik, oleh sebabnya cara yang dilakukan Kapolda
Papua adalah memutasikan kapolres Timika beserta jajaran strategis di
bersihkan dan steril kemudian Kapolda Papua Irjend Bekto membangun
jaringan baru berdasarkan informasi dan data yang telah di himpun oleh
Kapolda lama, salah satu data adalah pertemuan dengan Jenderal Kelly
Kwalik.
Isu yang dilemparkan ke Jenderal Kelly Kwalik sebelum ditembak adalah
akan ada dialog antar bangsa Papua dengan bangsa Indonesia dalam rangka
penyelesaian konflik politik yang berkepanjangan terjadi di tanah Papua
jadi harus turun ke kota. Pihak pemerintah telah menyediakan biaya
perjalanan dan akomodasi. Isu ini Jenderal Kelly Kwalik terima tanpa
memperhitungkan kemungkinan buruk lainnya. Sehingga Jenderal Kelly
Kwalik datang mendiam diri dirumah salah satu warga selama satu minggu
di Gorong-gorong Timika.
Ketika hitungan Intelejen Indonesia memastikan Jenderal Kelly Kwalik
ada di Kota Timika, maka Intelejen Indonesia bergerak dengan menciptakan
propaganda sebelum penembakan terhadap Jenderal Kelly Kwalik Tanggal 15
Desember 2009, yaitu pelantikan anggota DPRD Timika periode 2009-2014
dan pada malam hari terjadi pembakaran pasar di Timika kota saat itulah
Jenderal Kelly Kwalik ditembak. Artinya perencanaan ini sudah dibuat
sedemikian rupa agar alihkan perhatian masa ke pelantikan anggota DPRD
Timika dan pembakaran Pasar di Timika, supaya dengan mudah menghilangkan
dan mengambil nyawa Jenderal Kelly Kwalik.
RABU, 16 DESEMBER 2009
Jam 03.00 WP, Jenderal Kelly Kwalik berhasil ditembak oleh Detasemen
Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di gorong-gorong Timika. Jenderal Kelly
Kwalik tertembak di paha kanan tembus ke paha kiri di salah satu rumah
warga sipil di Timika, tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik saat sedang
tidur, seorang agen dari densus 88 menghampiri depan pintu kamar dimana
Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur kemudian mengetuk pintu dan memanggil
nama untuk dibukakan pintu (dalam bahasa amungal), Jenderal Kelly
Kwalik bangkit berdiri dari tempat tidur langsung buka pintu, setelah
dibukakan pintu terperangkap dalam todongan senjata Densus 88, Jenderal
Kelly Kwalik mundur dan keluar lompat melalui jendela dengan tujuan bisa
menyelamatkan diri namun diluar sudah kepung sehingga berhasil
melumpuhkannya melalui timah panas, tanpa ada perlawanan senjata dengan
pihak Densus 88. Jenderal Kelly Kwalik langsung di evakuasi ke rumah
sakit Karitas Kuala Kencana Timika. Dalam perjalanan dari TKP menuju ke
Rumah Sakit Karitas Jenderal Kelly Kwalik menghembuskan nyawa karena
kehabisan darah. Di tempat TKP juga pihak Densus 88 berhasil menyita
beberapa barang saebagai alat bukti dan menangkap 5 orang sebagai saksi 4
orang laki-laki dan 1 orang perempuan kemudian diamankan Polres Mimika.
Setelah di evakuasi jenasa Jenderal Kelly Kwalik di rumah sakit Karitas
Timika, sekitar jam 11.00 WP Jenderal Kelly Kwalik diberangkatkan ke
Jayapura melalui pesawat Buing Merpati untuk melakukan otopsi forensik
di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Di Timika setelah mendengar kabar bahwa Jenderal Kelly Kwalik
ditembak, masyarakat dari berbagai suku di tanah Papua langsung
mendatangi kantor DPRD Timika dengan membetangkan sejumlah
tulisan-tulisan di spanduk dan pamphlet sebagai tanda protes terhadap
penembakan Jenderal Kelly Kwalik yang tidak manusiawi dilakukan oleh
aparat negara Republik Indonesia. Masa yang begitu besar mulai datang
dari arah masing-masing penjuru komunitas mulai memadati halaman kantor
DPRD Timika sehingga DPRD Timika dengan inisiatif memberikan izin tempat
untuk melakukan duka dan prosesi upacara pemakaman. Masyarakat
menempati di lingkungan DPRD Timika dengan membuka tenda-tenda,
mendatangkan alat-alat masak secara spontan dari masyarakat untuk
tinggal bertahan. Dengan menuntut bahwa, kami keluar dari lingkungan
DPRD Timika ketika ada putusan politik yang jelas dari negara colonial
Indonesia dan sekutunya tentang hak kebangsaan Papua 1 Desember 1969.
Kalau tidak ada putusan politik yang jelas maka masa tetap bertahan di
kantor DPRD Timika apapun resikonya.
Kejangkalan:
- Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur tenang dirumah, kenapa tidak ditunjukan surat DPO atau perintah operasi, kemudian ditangkap sebagai saksi kunci untuk mengungkapkan serentetan konflik diareal PT. Freeport Indonesia.
- Jenderal Kelly Kwalik dijadikan tersangka bukan karena isu teroris tapi konflik pengamanan perebutan lahan bisnis diareal PT.Freeport Indonesia dan sekitarnya, namun cara penembakan terhadap Jenderal Kelly Kwalik seperti teroris.
- Tugas Polisi bukan untuk membunuh orang tapi untuk mengayomi dan menertibkan masyarakat. Juga untuk melumpuhkan seseorang tidak serta merta menembak tapi memberikan peringatan dulu, lalu melumpuhkan. Mestinya melalui protap yang formal tapi tindakan diluar protap.
- Aturan perang tidak pernah dimalam hari tapi harus disiang hari.
- Evakuasi jenasah ke rumah Sakit Karitas Kuala Kencana terlalu jauh, sesungguhnya ada rumah sakit umum daerah di Timika Indah jaraknya kurang lebih 2 KM dari TKP bisa menempuh waktu 15 menit.
- Pernyataan mantan Kapolda Papua Irjend. Drs. Bagus Ekodanto mengatakan, pelaku penembakan mille 54 pada juli 2009 bukan Jenderal Kelly Kwalik, tapi pelakunya kelompok kriminal bersenjata. Namun Kapolda Papua Irjen Bekto mengatakan pelaku penembakan dan dalang serentetan konflik diareal PT. Freeport Indonesia adalah Jenderal Kelly Kwalik.
- Jenderal Kelly Kwalik diangkap sebagai musuh negara, kenapa mayat harus dievakuasi kerumah sakit.
KAMIS, 17 DESEMBER 2009
Tim ahli forensik dari Makasar dan Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado tiba di Jayapura melakukan otopsi terhadap jenasa
Jenderal Kelly Kwalik. Otopsi lakukan dirumah sakit Bhayangkara
Jayapura. Sebelum dilakukan otopsi keluarga korban maupun pihak-pihak
yang berkompeten untuk membesuk jenasa tidak diizinkan oleh Kapolda
Papua alasan demi keamanan. Yang datang minta kesempatan untuk membesuk
adalah Ketua MRP, Anggota perwakilan Kamnas HAM Papua, Mama Yosepha
Alomang, Pimpinan Sinode di Papua dan beberapa LSM. Sikap Kapolda Papua
demikian, tapi informasih tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik sudah
menyebar di seluruh tanah Papua bahkan diluar tanah Papua melalui media
maupun sarana komunikasi lainnya.
Disisi lain, untuk menjaga konflik susulan yang tidak beruntung
manfaat politiknya, dilakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait yang
punya peran sentral untuk memfasilitasi dan menangani secara kontinju
kasus tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik baik pendekatan Hukum maupun
pendekan Politik. Sehingga beberapa pimpinan langsung datang ke lokasi
pemakaman di Timika untuk terlibat langsung dalam upacaranya dan lain
berhalangan karena transportasi dll.
Kejangkalan:
- Keluarga Jenderal Kelly Kwalik tidak ditandatangani sebagai saksi dalam proses otopsi jenasa.
- Pejabat Negara DPRP, MRP, Komnas dll mau besuk tidak diizinkan oleh Kapolda Papua, pada hal pihak-pihak ini sebagai pejabat Negara juga bisa sebagai saksi.
JUMAT, 18 DESEMBER 2009
Kapolda Papua mengundang sejumlah jajaran institusi Negara yang ada
di tanah Papua mulai, Gubernur, DPR, MRP, TNI, Kejaksaan, Pegadilan dan
jajaran pejabat lainnya datang ke Polda Papua melalukan pertemuan khusus
terkait mengantisipasi gesekan-gesekan dari rakyat Papua. Saat yang
sama juga pernyataan dari manajemen PT. Freeport Indonesia mengatakan
bahwa tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik maka bisnis terbesar tambang
emas di Freeport Indonesia akan aman dan lancar, tidak ada lagi gangguan
keamanan. Karena ketika terjadi gangguan keamanan dipimpin oleh
Jenderal Kelly Kwalik diareal PT. Freeport Indonesia yang berdampak pada
kerugian di perusahaan yang besar pada pos dana operasional pengamanan.
Rakyat Papua di kantor DPRD Timika menuntut jenasah Jenderal Kelly
Kwalik dikembalikan ke keluarga dan 5 (lima) orang yang ditangkap saat
penembakan Jenderal Kelly Kwalik sebagai saksi harus bebaskan demi
hukum, karena pelaku yang selama ini sebagai target dan DPO sudah
ditembak. Sehingga 4 (empat) orang di bebaskan dari tahanan Polres
Mimika dan satu orang di tahan atas nama Jeep Murib karena terbukti
membawa sebuah peluruh senjata Api
Kejangkalan:
- Hasil Otopsi dari Tim Forensik tidak sampaikan secara terbuka ke Publik.
- PT.Freeport Indonesia telah memfasilitasi baik dana dan transportasi untuk menghilangkan hak hidup dan mencabut nyawa seseorang tidak merasa bertanggungjawab tapi menyetujui penembakan dan merasa bersyukur telah tertembak Jenderal Kelly Kwalik.
SABTU, 19 DESEMBER 2009
Masyarakat mendapat informasih bahawa jenasa sedang antara ke Timika
dari Jayapura, masa mendatangi di Bandara PT. Freeport Indonesia Moses
Kilangi, dengan maksud memikul jenasa Jenderal Kelly Kwalik antar ke
kantor DPRD Timika, situasi Timika tegang. Panser-panser militer
diarahkan ke masa semua. Namun dengan komunikasi yang baik oleh tokoh
mudah bapak Hans Magal, sehingga emosi masa dikendalikan dan masa
kembali ke DPRD Timika.
Jam 12.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah sakit
Bhayangkara Jayapura diberangkatkan ke Timika melalui pesawat suci air
dengan pengawalan langsung oleh Direskrim Polda Papua Kombes Petrus
Waine dan AKBP Stevanus Adii. Sampai di Timika jenasa antar ke Rumah
Sakit Karitas Kuala Kencana Timika untuk disemayamkan sementara sebelum
serahkan ke keluarga.
Sebelum jenasa Jenderal Kelly Kwalik tiba ditangan keluarga dalam hal
ini Dewan Adat Papua dari Kepolisian, rakyat Papua duduk lakukan
pertemuan untuk mengatur mekanisme penerimaan jenasa. Dari hasil
pertemuan terbentuklah tim penerimaan jenasa Jenderal Kelly Kwalik dan
menentukan protokoler upacara pemakanan. Para pimpinan rakyat Papua dan
keluarga korban sepakat tidak ditandatangani berita acara penerimaan
jenasa karena ketika ditandatangani maka peristiwa penembakan terhadap
Jenderal Kelly Kwalik yang tidak manusiawi tersebut diterima oleh rakyat
Papua agar dikemudian hari tidak ada masalah.
Kejangkalan:
- Materi dalam berita acara tidak meyebutkan keterlibatan Jenderal Kelly Kwalik menganggu proses eksplorasi penambagan emas di areal PT. Freeport dan penembakan warga Amerika di mille 72 tahun 2006 serta mille 54, juli 2009, tapi menyebutkan Jenderal Kelly Kwalik memegang senjata Api tanpa izin dan sebagai otak kasus di Mapenduma tahun 1996.
- Berita acara sesungguhnya dibuat secara bersama antara pihak Pemerintah Indonesia dalam hal ini aparat keamanan dan keluarga korban bangsa Papua tapi berita acara dibuat secara sepihak dengan kop Polda Papua.
MINGGU, 20 DESEMBER 2009
Jam 15.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah sakit karitas
dengan pengawalan ketat oleh satgas Amole (TNI dan densus 88) menuju ke
gedung DPRD Timika untuk diserahkan ke pihak korban. Yang mewakili pihak
korban menerima jenasa adalah Ketua dan anggota DPRD Timika, kemudian
langsung diserahkan ke Rakyat Papua, saat memasuki lingkungan DPRD
Timika pasukan TPN-OPM langsung menerima jenasa Jenderal Kelly Kwalik
secara militer kemudian disemayamkan di depan kantor DPRD Timika, diatas
peti jenasa ditutupi dengan bendera bintang Fajar.
Setelah jenasa Jenderal Kelly Kwalik disemayamkan di depan Kantor
DPRD Timika, Dewan Adat Papua menyampaikan pandangan umum tentang tata
cara dan mekanisme upacara pemakaman. Setelah itu pandangan dari dewan
adat daerah Timika dalam hal ini Lemasa, saat menyampaikan pandangan
dari Lemasa terjadi protes oleh masyarakat karena komunikasi yang tidak
terarah disampaikan oleh pimpinan Lemasa. Masa semua berdiri saling
serang kejar-kejaran baik ke pihak aparat keamanan maupun kepihak
pimpinan yang sedang memandu dan memfasilitasi pemakaman, kericuan
terjadi kurang lebih 30 menit. Aparat keamanan memberikan tembakan
peringatan untuk masa kembali tenang. Akhirnya masa kembali tenang,
melanyutkan persiapan upacara pemakaman Jenderal Kelly Kwalik.
Reaksi spontanitas ini terlihat ada pihak yang memprofokasi masalah
kematian Jenderal Kelly Kwalik dapat dilokalisir dengan menciptakan
konflik horizontal agar masalah ini tidak menginternasionalisasikan.
Namun berbagai langkah dan komunikasi yang terarah dengan prinsip
Jenderal Kelly Kwalik dipandang sebagai salah satu Tokoh sentral dalam
Pembebasan bangsa Papua sehingga situasi kembali kondusif.
Setelah jenasa Jenderal Kelly Kwalik di semayamkan di DPRD Timika,
diatas kepala membicarakan pokok-pokok tuntutan rakyat Papua atas
kematian yang tidak manusiawi tersebut dengan menerima masukan dari
masyarakat untuk dipertimbangkan sebagai agenda perlawanan bersama.
Selain itu menentukan tempat dimakamkan Jenderal Kelly Kwalik.
Perdebatan cukup alot untuk menyampaikan pokok pernyataan dan tempat
makam, karena masing-masing menyampaikan agenda pesan sponsor. Hal ini
nampak bahwa, awalnya makam Jenderal Kelly Kwalik di bundaran bandara
PT. Freeport Indonesia Moses Kilangi Timika, namun pihak yang punya hal
ulayat diintervensi oleh manajemen PT. Freeport Indonesia sehingga
tempat makamnya dialihkan ke lapangan Timika Indah. Pokok pernyataan
juga banyak yang pro kontra namun berhasil disepakati dan dirumuskan:
- Negara Republik Indonesia telah menodai suasana hajatan makna Natal umat Kristiani dan telah melanggar hak hidup Jenderal Kelly Kwalik secara tidak manusiawi berdasarkan asas dan norma kemanusian. Ini merupakan pembunuhan kilat dan pencabutan nyawa seseorang secara paksa dan terencana. Sehingga Dunia dan masyarakat Internasional segera mengutuk dan memberikan sangsi keras terhadap perilaku Aparat Keamanan Negara Republik Indonesia di atas Bangsa Papua.
- PT. Freeport Indonesia, sebagai penyandang dana dan pendukung fasilitas dalam rencana pembunuhan anak adat Jenderal Kelly Kwalik, karena PT. Freeport Indonesia yang punya berkepentingan dalam pembunuhan Jenderal Kelly Kwalik demi pengamanan Investasi penambangan emas di Nemangkawi. Maka PT. Freeport Indonesia harus di Tutup dan Bertanggungjawab penuh terhadap Dewan Adat Papua untuk menyelesaikan semua masalah tentang hak-hak Hidup dan Hak Politik Bangsa Papua secara menyeluruh atau komperhensip, integral, setara, adil, beradab, bermartabat dan tuntas harus digelar Dialog atau Perundingan antar bangsa Papua dan Bangsa Indonesia dalam tahun 2010 yang dimediasi oleh PBB. Batas waktu point a dan b bulan Januari – Februari 2010.
- Bahwa peristiwa penembakan warga berkebangsaan Australia Mr. Drew Nicholas Grant dan korban lain di Areal PT. Freeport Indonesia mile 52-54 Timika Papua pada bulan Juli 2009, sampai hari ini belum terungkap pelakunya, maka atas nama bangsa Papua hendak kami sampaikan kepada dunia Internasional bahwa Jenderal Kelly Kwalik bukan pelaku penembakan teragedi kemanusian di Areal PT. Freeport Indonesia.
- Perjuangan bangsa Papua bukan merusak negara manapun di dunia ini, termasuk tidak berniat merusak negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap bangsa dan negara di dunia harus menghargai hak-hak azasi dan hak Politik bangsa Papua dan mewujudkannya penuh pada tahun 2010.
Kejangkalan:
- Kebebasan menentukan sikap Politik sebelum Pemakaman Jenderal Kelly Kwalik, diintervensi dari manajemen PT. Freeport Indonesia agar dampak tertembak Jenderal Kelly Kwalik jangan sampai melibatkan PT. Freeport Indonesia.
- Manajemen PT. Freeport Indonesia melakukan upaya keras untuk pemakaman tidak di Bundaran bandara Moses kilangi, akhirnya berhasil upayanya kemudian dialihkan lapangan Timika Indah.
SENIN, 21 DESEMBER 2009
Jam 12.00 WP, misa reguim dipimpin oleh Uskup Keuskupan Timika Mgr.
Jhon P. Saklil. Uskup dalam khotbahnya mengatakan bahwa Jenderal Kelly
Kwalik memperjuangkan untuk menegakkan hak-hak dasarnya termasuk hak
politik, sehingga secara konsisten dan berkomitmen penuh menahan diri di
hutan rimba, mengalaskan papan menjadi kasur, salju menjadi selimut
baginya, tidak pernah mengemis kepada siapapun. Jenderal Kelly Kwalik
telah menunjukan ketokohannya dalam menyelamatkan umat manusia dari
kepunahan oleh kolonialisme Indonesia. Oleh sebab itu saya mengutuk
keras para pelaku yang telah mencabut nyawa seseorang tanpa ada
perlawanan. Bagi yang kita sedang hidup, perlu memetik makna ketokohan
dari padanya, agar kita teguh dalam perjuangan hidup kita. Untuk itu
kita harus duduk berbicara dan bertindak diatas tanah yang keras, bukan
di atas lumpur. Setalah misa dilanyutkan memberikan penghormatan
terhadap jenasah Jenderal Kelly Kwalik. Dan diumumkan makam tanggal 22
Desember 2009 di lapangan Timika Indah.
SELASA, 22 DESEMBER 2009
Jam 11.00 WP pembacaan pidato Ketua Umum Dewan Adat Papua di halaman
kantor DPRD Timika, setelah itu penghormatan terakhir terhadap Jenderal
Kelly Kwalik. Jam 15.00 WP jenasa diarak-arakan ke makam di Timika
Indah yang telah disiapkan oleh Panitia. Setelah pemakaman ditutup
dengan doa yang dipimpin oleh pater Amandus. Masyarakat bubar ke tempat
masing-masing untuk mempersiapkan pesta natal namun yang lain kembali ke
DPRD Timika untuk duduk bertahan sampai ada salusi final.
Demikian ulasan singkat gambaran kondisi Timika pasca penembahkan
Jenderal Kelly Kwalik. Kiranya tragedy kemanusiaan DI TANAH PAPUA yang
terus terjadi dan menimpa semua insan manusia ciptaan Allah dapat
berakhir untuk selamanya.
Jayapura, 30 Desember 2009
Domi S
0 komentar :
Posting Komentar