News
Loading...

WAKAPOLRESTA: HANYA MENGAMANKAN KEGIATAN FREEPORT

Wakapolresta Jayapura Bersama Pimpinan
 Uncen (Jubi/Aprila)
Jayapura, 8/11 Terkait penangkapan beberapa mahasiswa aktivis GempaR di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Jumat (8/11) siang yang dikomandoi oleh Wakapolresta Jayapura, AKBP Kiki Kurnia, dirinya mengatakan, itu bukan penangkapan tetapi hanya mengamankan pendemo karena kegiatan Freeport yang sedang berlangsung di Auditorium Uncen.

“Kita mengamankan Freeport yang lagi seminar karena ada yang mengaku dari GempaR itu mengakibatkan terhentinya seminar. Ini kegiatan masyarakat umum yang nyewa tempat ini,” kata Wakapolresta Jayapura kepada wartawan.

Menurutnya, ini diamankan, bukan penangkapan. Mereka dibawa ke Polresta untuk dimintai keterangan, apa dasar mereka melakukan kegiatan ini karena sudah mengganggu aktivitas orang lain. Soal bebas atau tidak, dirinya belum bisa memberikan keterangan karena menurutnya ada unsur kesengajaan menghentikan aktivitas masyarakat.

Di tempat yang sama, Arius Yahuli, salah satu anggota GempaR Papua mengatakan dengan adanya Otonomi Khusus bagi Papua, sudah banyak mati di kalangan orang Papua. Dirinya mempertanyakan mengapa pemerintah mau memberikan lagi Otsus Plus karena akan mengakibatkan kematian yang lebih banyak bagi Orang Papua.

“Uncen dan Pemerintah Provinsi Papua harus bertanggung jawab atas kejadian yang kami selama satu minggu ini,” kata Arius kepada wartawan.

Menurut Arius, kalau memang draf RUU Pemerintahan Papua atau Otsus Plus itu baik untuk rakyat kenapa pihak Rektor Uncen dan pemerintah tidak mau memberikan kepada pihaknya sebagai mahasiswa untuk dipelajari. Kalau menjawab dengan cara seperti ini berarti ada sesuatu yang harus dipertanyakan untuk masa depan Orang Papua,” ungkapnya lagi.

Sedangkan Mikael Yerisetow, Ketua BEM Fakultas MIPA mengatakan, kalau tidak ada aktifis maka hancurlah negara ini. “Jangan bilang kami hanya segelintir mahasiswa yang menginginkan perubahan,”pintanya lagi.

Sementara itu, Rektor Uncen, Karel Sesa yang berada di lokasi kejadian penangkapan mahasiswanya tidak bersedia dimintai keterangan olehwartawan. (Jubi/Aprila Wayar)

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar