News
Loading...

16 Mahasiswa Ditangkap di Depan Rektor Uncen

Suasana demontrasi mahasiswa di depan Auditorium Uncen. Foto: Ist
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Sebanyak 16 aktivis mahasiswa Papua kembali ditangkap di depan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen), Prof. Dr. Karel Sesa, M.Si  sekitar  Auditorium Uncen, Jumat (08/11/13), pukul 14.30 waktu Jayapura Papua. 
 
Aktivis mahasiswa yang ditangkap adalah Septi Meidodga, Alparis Kapisa, Jhon Douw (21), Fransiskus Takimai (22), Benyamin Hisake (22), Agus Kadepa (23), Usman Pahabol (21), Nelius Wenda (23), Leo Himan (24), Isodorus Tebay (21), Daud Giay (18), Daniel Kosama, Abraham Pemetouw, Sabda Nawarsa (21), Wepi Wakla ((21), dan Manuel Wenda (23).

Salah satu aktivis mahasiswa Papua, Septi Meidodga mengatakan, penangkapan ini sebenarnya justru melecehkan kredibilitas Rektor Uncen.

"Kami anak-anaknya ditangkap di depan orang tua kami, Rektor. Ini melecehkan kredibilitas seorang rektor. Sebagai seorang bapak, kami tidak percaya lagi dengan rektor," katanya. 

Kata dia, ini adalah bukti ketidakmampuan Rektor Uncen untuk pertanggungjawabkan draf  RUU Otsus Plus yang disiapkan Uncen setelah sebelumnya kopi paste dari Undang-Undang Pemerintahan Aceh.  

Ketua BEM STIKOM Muhammadiyah, Sabda Nawarisa kepada majalahselangkah.com malam ini mengabarkan, ia bersama rekan-rekannya sedang diperiksa Polresta Jayapura. Kami sedang menjalani periksaan. Tidak tahu apakah akan dipulangkan malam ini atau besok, kata dia. 

Diberitakan,  Presiden BEM Uncen, Paul Numberi dan Wakil Presiden BEM Uncen, Alberth Prawar menggelar Jumpa Pers dan  meminta aparat kepolisian mengambil ketegasan kepada mahasiswa Uncen yang terlibat karena bukan seluruhnya mahasiswa Uncen terlibat.  

"Saya tidak mau mereka dikatakan seluruh mahasiswa Uncen, mereka adalah oknum. Karena mereka-mereka ini bukan bertindak atas dasar aspirasi seluruh mahasiswa Uncen, hanya bertindak demi kepentingan sekelompok orang, segelintir mahasiwa dan mungkin saja ini hanya kepentingan-kepentingan luar yang dibawa oleh mereka dan mengorbankan mahasiswa yang lain," kata Alberth dikutip tabloidjubi.com, edisi , (08/11/13).  (HY/GE/MS)

Editor : Yermias Degei
 
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar