News
Loading...

Tolak 33 DOB di Papua, AMP Jabar Akan Duduki DPR-RI

Ilustrasi. Foto: Mettu
Jakarta,  -- Menyikapi Rancangan Undang-Undang (RRI) 33 Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua, Aliansi Mahasiwa Papua (AMP) Wilayah Jawa Barat menggelar aksi dami sebagai bentuk penolakan atas RUU DOB di  gedung DPR-RI, Jakarta, Senin, (04/11/13). 
 
Rencana aksi damai itu disampaikan Ketua AMP Kota Bogor, Samuel Nawipa dalam keterangan yang disampaikan kepada majalahselangkah.com, Sabtu (2/11/2013). 

Sejumlah 33 DOB di Papua dinialai sarat kepentingan. "Pemerintah pusat tanpa menyelenggarakan evaluasi tingkat pembangunan dan kemajuan atas 19 kabupaten provinsi Papua dan 8 kabupaten di provinsi Papua Barat sudah dimekarkan di waktu lalu," tulisnya,

"Pemekaran membuka peluang untuk pihak migran untuk menduduki tanah Papua, karena di pemerintah Papua tidak ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur kaum migrant. Apalagi sejumlah kabupaten yang ada, perbandingan jumlah penduduk didominasi oleh pihak pendatang. Jika 33 kabupaten dimekarkan lagi berarti orang Papua menjadi korban atas kepentingan Jakarta," katanya. 

Selain itu, kata dia, DOB hanya membuka lahan baru untuk Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia (TNI/POLRI) dengan bisnis gelapnya, misalnya beck-up pemasok minuman keras (Miras), membuka tempat prostitusi, ilegal logging ditambah dengan sepak terjang soal kejahatan kemanusiaan di tanah Papua yang belum berakhir," katanya. 

Oleh karena itu, kata dia, kabupaten baru tidak untuk mensejahterahkan rakyat Papua tapi justru menghancurkan identitas rakyat Papua tambah hancur, menjadi minoritas dan marginal di tanah Papua atas konspirasi politik penguasa. Apalagi penetapan puluhan kabupaten tersebut tanpa melihat standar kelayakan pemekaran wilayah misalnya jumlah penduduk, kesiapan sumber daya manusia (SDM). 

"Bila melihat kembali kabupaten yang ada sekarang nyatanya tidak membangun. Ia justru membawa derita bagi rakyat Papua dengan meloloskan kepentingan terselubun Jakarta di Papua. Maka, kami akan menyatakan sikap menolak pemekaran di wilayah Papua," tulisnya. (MS/Mettu Badii)

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar