News
Loading...

KONTAK SENJATA DI PUNCAK JAYA, SATU ORANG TEWAS

Ilustrasi Penembakan (IST)
Jayapura, 4/11 Seorang warga yang diduga dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional (TPN) – Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Senin (4/11) siang tadi tewas akibat kontak senjata antara Satgas Yonif 753 di sekitaran Jalan Ampera, tepatnya di depan Kantor Distrik Kota Lama, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi tabloidjubi.om di ruang kerjanya membenarkan adanya kontak senjata itu, yang menewaskan seorang meninggal dunia. “Pelaku yang meninggal dunia bernama Kiwo Telenggen, anggota TPN/OPM. Pelaku menembak dengan menggunakan pistol FN 46, dan ternyata pistol itu dulu milik TNI atas nama Kapten Logo,” kata Pudjo, Senin (04/11).

Pihaknya mengetahui, senjata tersebut adalah milik Danramil Kota atas nama Kapten Logo yang dirampas di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya. “Itu senjata dirampas dirampas oleh OPM di mewoluk pada tahun 2012 lalu,” ujarnya.

Kini pelaku yang telah meninggal dunia terkena peluru pada bagian dada kiri dan  dibawa ke rumah sakit mulia. “Sekarang pelakunya sudah dirumah sakit sana,” katanya.

Saat ditanya motif penembakan, Pudjo menuturkan, motif yang biasa terjadi di daerah pegunungan itu TPN/OPM berusaha memperkuat persenjataan. “Mereka berusaha perkuat persenjataan, cara merampas dengan menembak TNI atau Polri, ataupun yang lengah,” tegasnya.

Menurut Pudjo, di Puncak Jaya ada tiga petinggi antara lain, Tengahmati Enumbe, Puron Wenda dan Goliath Tabuni (GT). Dirinya juga katakan bahwa Kiwo Telenggen yang meninggal dunia dari kelompok Yambi dibawah pimpinan Tengahmati Enumbe. “Kiwo Telenggen kelompok Yambi komandannya Tengahmati Enumbe yang merupakan anak buahnya GT,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin saat dikonfirmasi tabloidjubi.com via telepon selulernya menuturkan, situasi seperti biasa, dikarenakan masyarakata sudah menganggap penembakan itu sudah biasa terjadi. “Kalau di atas itu begitu, selesai penembakan masyarakat seperti biasa. Masyarakat sudah terbiasa dengan situasi seperti itu,” katanya, Senin (4/11).

Marselis juga menegaskan, tidak ada antisipasi terkait penembakan itu. “Tidak ada, takut nanti dibalas. Kita hanya himbau agar masyarakat tidak keluar rumah jika sudah sore,” ujarnya.

Dari data kepolisian yang dihimpun tabloidjubi.com, sekitar pukul 10.00 WIT, Lettu Yuni yang juga Komandan Kompi dalam perjalanan menuju Bank Papua untuk melakukan transaksi via ATM kepada keluarga. Lettu Yuni yang baru sadar dompetnya jatuh, langsung balik ke arah mobil, dan mendapatkan informasi dompet miliknya telah diambil oleh salah satu warga yang berada di lokasi itu.

Lettu Yuni yang hendak meminta dompet miliknya kepada salah satu warga tersebut sekitar jarak 20 meter, tiba-tiba Lettu bersama rekannya di tembak oleh warga yang diketahui bernama Kiwo Telenggen menggunakan senjata laras pendek.

Sekitar pukul 10.45 WIT, kontak senjata pun tak terhindarkan antara anggota Satgas 753 dengan kelompok warga bersenjata atas nama Kiwo Telenggen di duga dari TPN/OPM. Akibat kontak senjata itu, Kiwo Telenggen tewas terkena timah panas pada bagian dada kiri. Aparat keamanan berhasil mengamankan 1 pucuk senjata laras pendek pistol jenis FN 46 no senjata 7139857. (Jubi/Indrayadi TH)

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar