Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay (kiri) saat bertemu dengan mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid. Foto: Ist |
Duka Itu Tetap Terasa
12 tahun berlalu sunyi
Sang waktu memaksa lupa
tragedi itu masih terbayang
Duka itu tetap terasa
Trali besi enggan menyapa
Yang tertindas kian tergilas
Terbius uang harga darahmu
Duka itu tetap terasa
Malam minggu, 10 November 2001
Di jalan drakula, kau tergeletak
Nyawa kau lepas di tangan penjajah
Sontak bergetar, tertunduk pilu
Duka itu tetap terasa
Syair "indah s'bagai di eden"
Canda "tidak Makan bayar"
Ramah dan berkharisma
Sepatah kata yang memukau
Menyentuh sanubari jiwa
Semua terpatri sebentar saja
Duka itu tetap terasa
Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay
Tersohor di tanah generasi pelupa
Nyawa yang tergadai nafsu kuasa
Tapi terpatri dalam darah juang
Duka itu tetap terasa
12 tahun berlalu sunyi
Sang waktu memaksa lupa
tragedi itu masih terbayang
Duka itu tetap terasa
12 tahun berlalu sunyi
Sang waktu memaksa lupa
tragedi itu masih terbayang
Duka itu tetap terasa
Trali besi enggan menyapa
Yang tertindas kian tergilas
Terbius uang harga darahmu
Duka itu tetap terasa
Malam minggu, 10 November 2001
Di jalan drakula, kau tergeletak
Nyawa kau lepas di tangan penjajah
Sontak bergetar, tertunduk pilu
Duka itu tetap terasa
Syair "indah s'bagai di eden"
Canda "tidak Makan bayar"
Ramah dan berkharisma
Sepatah kata yang memukau
Menyentuh sanubari jiwa
Semua terpatri sebentar saja
Duka itu tetap terasa
Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay
Tersohor di tanah generasi pelupa
Nyawa yang tergadai nafsu kuasa
Tapi terpatri dalam darah juang
Duka itu tetap terasa
12 tahun berlalu sunyi
Sang waktu memaksa lupa
tragedi itu masih terbayang
Duka itu tetap terasa
Karya : Victor Yeimo,
Penjara Abepura.09/11/2013.
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar :
Posting Komentar