(Foto Ilst Peta Suku Bangsa di West Papua , WK/SCK) |
Oleh,
Yohanes Ismail//
YOGYA.
TIMIPOTU NEWS. Mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di
daerah JATENG kembali mengelar diskusi terkait komentar Indrayanto,
Direktur Jenderal Pemetaan dan Pemekaran Wilayah Otonomi Daerah
Kementerian Dalam Negeri mengaku diancam oleh tim pemekaran DOB dari
Tanah Papua dengan isu Papua Merdeka bila pusat menolak usulan
DOB dari mereka.
"Kami
ditekan oleh tim pemekaran bahwa jika pemerintah pusat bersama
anggota DPR/DPD RI tidak menerima usulan pemekaran, maka Papua akan
keluar dari Negara Indonesia," tutur Indrayanto mengakui tekanan
yang diterima.
Jangan
gadaikan ideologi manusia dengan sesuatu barang, dan ideologi itu
tidak ada pernah lumpuh dari otak manusia sekalipun ideologi itu
dimaniskan dengan berbagai cara, program, dan barang berharga apapun.
Itulah pokok-pokok diskusi jurusan pemerintah daerah JATENG Rabu,
06/11/2013 di kota baru Yogyakarta saat makan siang berlangsung.
Hal
yang paling aneh adalah ketika ideologi manusia itu digadaikan dengan
sesuatu hal yang manis untuk dinikmati sendiri. Hal yang paling lucu
adalah ketika ideologi suatu bangsa dan ras manusia itu digadaikan
dengan sesuatu program yang tidak akan pernah menghasilkan nilai
positif bagi bangsa dan ras tersebut. Kata Donatus B.Mote
mengawali diskusi terkait pemekaran di Papua.
Mote
mengutip perkataan MK saat puluhan mahasiswa Papua menolak pemekaran
“Kami juga ditekan dengan bahasa; kalau tidak diberikan
pemekaran di Papua maka kami siap keluar dari NKRI”.
Ungkapan
itu, Mote; sebagai mahasiswa tulang punggung bangsa Papua sangat
mengayangkan ungkapan tersebut. “jangan gadaikan Ideologi bangsa
Papua dengan pemekaran di Papua sebab sesungguhnya ideologi yang
tertanam dan sedang bertumbuh dalam manusia itu tidak bisa dihapuskan
dengan barang berharga apapun. Tegas Donatus, pemimpin diskusi
lepas terrsebut.
Sementara
itu, Salah satu Mahasiswa Diponegoro Semarang “Imam” mengatakan;
saya terkejut ketika baca berita bahwa, elit-elit lokal di Papua
menekan “kalau tidak diberikan pemekaran di Papua berarti kami siap
keluar dari NKRI”. Kata Imam.
Lanjut
Iman; saya tidak tahu, apa benar mereka ungkapkan seperti itu atau
hanya ucapan manis di MK untuk mendiamkan masa aksi yang datang di
kantor. Namun, saya sebagai mahasiswa yang berdiri netral kembali
mengatakan dengan tegas bahwa; sesungguhnya ideologi suatu bangsa dan
ras itu tidak bisa digadaikan dengan barang apapun sekalipun dengan
emas dan perak. Tegas Imam, Yang selalu ikuti perkembambangan
Papua.
Tonchi,
salah satu mahasiswa jurusan pemerintahan di UGM kembali memperkuat;
memang ideologi orang Papua itu tidak bisa dilumpuhkan sekalipun
dengan manisnya program pemerintah pusat dan daerah. Apalagi ideologi
atau Papua ingin keluar dari NKRI itu bukan hal yang baru muncul di
Jakarta, tetapi sudah ada sejak 1962 Papua dianeksasi ke dalam NKRI.
Kata Tonci dalam diskusi.
Saya
sangat lucu dan merasa aneh, melihat tingkah laku dari pemerintah
Pusat. Kelihatannya dalam Negara Indonesia ini ada wilayalah-wilayah
yang dimanja oleh pemerintah dibandingkan dengan wilayah-wilayah
lain. Jelas Tonci
Lanjut,
jujur saja bahwa, selama ini saya melihat Papua itu wilayah yang
dimanja oleh Negara. Kenapa? Karena Negara mencoba untuk melumpuhkan
ideologi Papua Merdeka. Tetapi hal yang perlu kita lihat adalah;
ideologi suatu bangsa itu tidak bisa dihilangkan oleh Negara
sekalipun menjalankan dengan bentuk kekerasan oleh satuan militer.
Tambahnya Tonci.
Dalam
diskusi tersebut, Fitria; seorang perempuan yang aktif dalam berbagai
organisasi kampus mengakatan dengan singkat “daripada Negara
menghabiskan dana triliyunan di Papua, lebih bagus dilepaskan saja.
Kenapa? Karena memang ideologi suatu bangsa itu tidak bisa
dihilangkan dengan jumlah dana besar yang selama ini Negara kasih ke
Papua. Kata Fitria, dalam penuh harapan akan kehidupan masyarakat
Papua.
Lebih
baik, lanjut Fitria; Negara fokus terhadap wilayah-wilayah lain yang
ada di NKRI. Biarkan saja Papua mau lepas dari NKRI atau tidak karena
sudah cukup banyak dana yang dihabiskan di Papua.
Sekitar
dua jam lebih disuksi berjalan. Untuk mengakhiri diskusi, forum
menyimpulkan bahwa, Ideologi masyarakat Papua tidak bisa dihilangkan
oleh pemekaran. Orang-orang yang datang minta pemekaran di Jakarta
dengan mengadaikan ideologi masyarakat Papua “RAS MELANESIA”
adalah orang-orang yang tidak mempunyai identitas dan telah didoktrin
oleh Negara. Orang-orang yang datang di Jakarta itu, masyarakat Papua
musti bertanya kembali. Kata Donatus,
pengurus KOMAP APMD. (Editor:
Bidaipouga)
Sumber : www.timipotu.blogspot.com
0 komentar :
Posting Komentar