Aksi Peringati Hari Pembunuhan Theys Eluai ole AMP di Solo. Foto: Jhow. |
Surakarta, -- Aksi damai Aliansi Mahasiswa Papua Komite
(AMP) Kota Solo dalam rangka memperingati pembunuhan terhadap, They Hiyo Eluai 12
tahun silam di warnai penyitaan terhadap atribut aksi berupa lambang Negara
West Papua "Bintang Kejora" oleh aparat keamanan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta.
Namun, bagi AMP, hal itu tidak membunuh semangat untuk
menyampaikan aspirasi massa yang berjumlah belasan orang tersebut. Nyanyian Papua
merdeka dan Rezim SBY-Boediyono segera mengusut tuntas pelanggaran HAM yang
terjadi di Papua serta Indonesia, Belanda dan PBB segera mengakui Kedaulatan
Papua sebagai negara Merdeka terus disuarakan.
"Kita harus berani lawan dan lawan serta
bersemangat dalam menyampaikan aspirasi serta menuntut pengakuan kedaulatan
yang di caplok Indonesia tersebut," kata salah satu orator di bundaran
Gladak Solo Sabtu (9/11/2013) saat aksi berlangsung.
Senada dengan itu, juru bicara aksi AMP komite kota
Solo mengatakan kenyataan kejahatan terhadap kemanusiaan di Papua masih terus
terjadi kekerasan itu dilakukan oleh militer (TNI maupun Polri) terhadap rakyat
Papua.
"Kekerasan bagi rakyat Papua masih saja berlanjut di
Papua. TNI dan Polri adalah pelaku utama dari kekeradan ini. Kenyataan ini
membuat masyarakat Papua menjadi minoritas di atas tanahnya sendiri,"
ungkapnya.
Dalam aksi tersebut massa aksi dari Aliansi Mahasiswa
Papua (AMP) Komite Kota Solo menutut dan mendesak rezim SBY - Boediyono untuk
segera: 1. Berikan kebebasan dan Hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi
demokratis bagi rakyat Papua. 2. Segera menghentikan semua pelanggaran HAM,
seret dan adili para pelaku pelanggaran HAM di Papua ke pengadilan HAM
Internasional.
3. Menarik militer Indonesia ( TNI, Polri) organik
maupun nonorganik dari seluruh tanah Papua untuk menghentikan segala bentuk
kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua. Dan
yang terakhir, Mendukung sepenuhnya kepada Free West Papua Campaign yang sedang
mengkampanyekan masalah Papua di seluruh dunia secara khusus di Papua New
Guinea. (MS/Jhow)
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar :
Posting Komentar