News
Loading...

Tolak Pemekaran, AMP Demo ke DPR RI dan Kemendagri

AMP demo tolak pemekaran 33 DOB di tanah Papua (Foto: Metu Badii/SP)
PAPUAN, Jakarta — Puluhan pemuda dan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), siang tadi, Senin (4/11/2013) melakukan demo damai ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Kantor Kementerian Dalam Negeri untuk menyatakan sikap penolakan terhadap pemekaran 33 Daerah Operasi Baru (DOB) di tanah Papua.

Elias Petege, salah satu orator aksi mengatakan, mayoritas rakyat Papua dan Papua Barat tidak menghendakinya ada pemekaran 33 DOB di tanah Papua, termasuk 3 provinsi baru, seperti yang telah di setujui DPR RI.

“Pemekaran 33 DOB di tanah Papua tak akan jawab persoalan. Kami dengan tegas menolak rencana itu. DPR RI harus membatalkan RUU yang telah di susun,” ujar Petege, saat berorasi di depan kantor DPR RI.

Menurut Petege, dengan adanya pemekaran daerah yang baru, justru peluang untuk berdirinya kompleks-komplek militer seperti Kodim, Batalyon, Korem, Polsek, Polres, dan Polda akan bertebaran di tanah Papua, yang justru mengancam eksistensi orang asli Papua.

“Kami dengan tegas minta kepada DPR RI di Komisi II agar membatalkan niat dan rencana tersebut. Elit-elit yang mengusahakan hadirnya pemekaran justru mengejar uang, jabatan dan kedudukan, bukan untuk kepentingan rakyat,” tegas Petege.

Senada dengan Petege, Kordinator Aksi, Rizal Jigibalom menyatakan penolakan terhadap pemekaran 33 DOB di tanah Papua, sebab hal tersebut sarat dengan kepentingan Jakarta atas tanah Papua.

“Pemekaran akan semakin mamarjinalkan rakyat Papua. Sekarang saja jumlah penduduk asli Papua dan non-Papua sudah sama, bagaimana jika terjadinya pemekaran. Arus migrasi akan terus terjadi di tanah Papua, dan tentu orang Papua akan semakin tersingkir dari tanah adat mereka sendiri,” kata Jigibalom.

Menurut Jigibalom, pemekaran di Papua sejatinya hanya untuk menghancurkan identitas orang asli Papua, dan semakin membukan peluang kehadiran bisnis militer yang telah lama di praktekan.

“Kami tidak yakin pemekaran akan menjawab kepentingan orang asli Papua. Pemekaran akan menjadi malapetaka bagi orang asli Papua, sebab itu kami menolak keras rencana tersebut,” tambah Jigibalom, saat berorasi di depan kantor DPR RI.

Usai puas berorasi di depan Kantor DPR RI, sekitar pukul 11.30 Wib, masa melanjutkan aksi ke Kantor Kemendagri di Jalan Merdeka Barat.

Di depan Kantor Kemendagri, massa aksi yang datang dari Kota Bandung, Bogor, dan Jakarta terus berorasi menyatakan sikap penolakan terhadap pemekaran 33 DOB di tanah Papua yang telah di setujui oleh DPR RI, pada 24 Oktober 2013 lalu melalui sidang paripurna.

Frans Tomoki, salah satu orator dengan tegas meminta agar Menteri Dalam Negeri tidak menerima usulan pemekaran DOB di tanah Papua yang selalu lahir secara sepihak, karena kepentingan elit-elit politik.

“Di DPR RI kami telah meminta agar Komisi II mencabut RUU pemekaran 33 DOB, dan di Kemendagri sini kami minta agar Mendagri tolak usulan pemekaran daerah baru secara sepihak. Mayoritas rakyat Papua dengan tegas tolak pemekaran,” ujar Tomoki.

Ditambahkan oleh Tomoki, hadirnya pemekaran di tanah Papua justru akan menambah konflik baru antara masyarakat setempat, dan termasuk antara masyarakat dengan pemerintah pusat.

“Sudah ada banyak contoh Kabupaten pemekaran yang gagal. Dan selalu berakhir dengan perang suku, ini akibat pemekaran daerah baru yang dilakukan tanpa kordinasi dengan masyarakat setempat,” tegas Tomoki.

Setelah berorasi sekitar 30 menit, perwakilan massa aksi diminta untuk bertemu dengan beberapa pejabat di Kemendagri, sekaligus diminta menyampaikan sikap dan tuntutan yang dibawakan oleh AMP.

Setelah dilangsungkan pertemuaan sekitar 1 jam, perwakilan massa aksi keluar dari Kantor Kemendagri, kemudian kordinator umum aksi, Jhon Wakerkwa membacakan pernyataan sikap dan massa segera membubarkan diri dengan tenang.

OKTOVIANUS POGAU

Sumber :  www.suarapapua.com
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar