AMP Tolak Pemekaran 33 Otonomi Baru di Papua |
Yogyakarta – Sejumlah
mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP)
Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan longmarch
dari Asrama Kamasan Yogyakarta menuju titik nol kilometer Yogyakarta,
Senin (04/11).
Dalam aksinya, mereka menolak penetapan pemekaran 33
Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua.
Penolakan penetapan pemekaran 33 DOB di
tanah Papua yang disepakati dalam rapat sidang paripurna DPR RI pada
Kamis (24/10) lalu, dinilai sarat dengan kepentingan politik Jakarta
terhadap tanah Papua. Pemekaran terdiri dari 19 kabupaten, dua kota di
Provinsi Papua; dan delapan kabupaten, satu kota di Provinsi Papua Barat
serta tiga propinsi baru.
“Aksi ini untuk menolak pemekaran
wilayah baru yang semata-mata hanya kepentingan politik NKRI terhadap
tanah Papua karena tidak ada evaluasi terhadap penyelenggaraan
pembangunan di tanah Papua,” ujar Mapen, koordinator aksi dalam
wawancaranya.
“Sebenarnya yang terbaik bagi rakyat
Papua yaitu dengan memberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri
sebagai solusi demokratis,” tegasnya.
Mapen juga menambahkan, pemekaran ini
akan diikuti oleh pemekaran struktur teritori militer (TNI-Polri) baru
dan membuka peluang bagi militer untuk menjalankan bisnis gelap seperti
mem-back-up illegal logging, prostitusi dan pemasok miras.
Dalam aksi ini, AMP menyatakan sikap
politiknya antara lain berikan kebebasan dan hak menentukan nasib
sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua; menolak pemekaran
daerah otonomi baru (DOB) di seluruh tanah Papua; menarik militer
Indonesia (TNI-Polri) organik dan non-organik dari seluruh tanah Papua
untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh
negara Indonesia terhadap rakyat Papua. Aksi unjuk rasa berlangsung
damai. (Yd)
Sumber : www.menaranews.com
Baca Juga dibahwa ini :
0 komentar :
Posting Komentar