News
Loading...

15 Mahasiswa Papua Masih Jalani Pemeriksaan

Aksi demo damai GEMPAR hari ini dibubarkan paksa oleh kepolisian Resor Polresta Kota jayapura, dalam pembubaran paksa akasi demo tersebut polisi juga melakukan pemukulan dan penagkapan sejumlah Aktifis Mahasiswa di depan Kantor MRP kotaraja jayapura'(Foto, Nesta Gimbal/SCK)
Jayapura,  -- Sebanyak 15 aktivis mahasiswa Papua yang ditahan siang tadi, Kamis, (07/11/13) hingga pukul  19.00 waktu Jayapura masih menjalani pemerikasaan di Polresta Jayapura. 
 
Alfa Rohmana, salah satu aktivis mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa  (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih  kepada majalahselangkah.com melalui wawancara telepon malam ini mengatakan, ia  bersama rekan-rekannya masih menjalani proses pemeriksaan. 

"Saat ini, kami masih di Polresta. Beberapa yang lain sudah dimintai keterangan dan kami beberapa masih belum. Kami belum tahu apakah akan dipulangkan malam ini atau tidak. Katanya, menunggu koordinasi,"  kata Alfa Rohmana. 

Mereka ditahan dan sedang menjelani pemeriksaan adalah Yason Ngelia, Septinus Medogma, Samuel Womsiwor, Alfa Rohmana, Alparez Kapisa, Yali Wenda, Philipus Ribahar, Harun Rumbarar, Agus Rumaropen, Claus Pepuho, Abraham Demetou, Terryanus Yando, Paulus Magai, Kansius Gobay, Amner Sam, dan Benny Hisage. 

Para aktivis  mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi  di Jayapura  yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Papua (Gempar Papua) itu ditahan aparat polisi di halaman kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Kota Raja.  Mereka ditangkap saat meneriakan yel-yel  penolakan Rencangan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Plus untuk Papua dan Papua Barat. 

Kabag Ops Polresta Jayapura, Kiki Kurnia siang  tadi siang seperti dikutip media ini mengatakan, para aktivis itu ditangkap karena tidak ada pemberitahuan aksi. Kata dia, mereka akan dipulangkan sore ini. 

Alfa Rohmana lebih jauh menjelaskan, Sebenarnya hanya penyampaian penolakan rencana pengesahan RUU Otonomi Khusus Plus  hari ini oleh wakil dari Gempar. Tidak ada aksi yang direncanakan. Mahasiswa lain baca di media bahwa hari ini akan ada penyampaian penolakan Otsus Plus dan mereka datang sendiri, katanya. 

Kata dia, karena mahasiswa banyak maka mahasiswa  memasuki  ke dalam MRP. Secara spontan, kami meneriakan yel-yel beberapa kali. Saat itu juga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi semakin banyak dan aparat keamanan juga datang dalam jumlah yang banyak.  Kami ditangkap dengan alasan tidak ada ijin, tuturnya. 

Sementara untuk MRP, kata dia, Gempar telah menyampaikan audiensi dan rencananya pertemuan digelar kemarin. Tetapi., tidak jadi dilakukan karena Gempar masih memalang kampus Uncen dan menunggu pembantu Rektor III hingga sore. Maka, kami ke sana (ke MRP) tadi siang, jelasnya. 

Gempar  meminta  RUU Otsus Plus dibatalkan. Dinilai, apa pun yang berhubungan dengan rakyat Papua harus dari rakyat. Uncen terus disoroti. Ia mestinya ikut memajukan rakyat Papua dengan menerapkan Tridarma Perguruan Tingginya  tetapi dalam banyak hal malah sebaliknya. (MS/Yermias Degei)

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar