Simbol perlawanan rakyat Papua Barat terhadap
aksi brutal aparat di Papua (Foto: knpbnews.com)
|
“Kami KNPB dari Sorong sampai Samarai akan kembali lagi untuk turun jalan tanggal,” ujar Jubir Nasional KNPB, Rocky Wim Medlama, kepada suarapapua.com, Rabu (4/9/2013).
Medalama menjelaskan, awalnya direncanakan tanggal 15 September, namun karena bertepatan dengan hari minggu,maka aksi demo damai akan diundur hingga tanggal 16 September.
Menurut Medlama, agenda utama dalam peringatan hari demokrasi internasional adalah, memberitahukan kepada masyarakat internasional bahwa demokrasi di Papua masih dan terus dibungkam.
Selain itu, bertujuan mengangkat kembali dan mengingatkan kepada rakyat Papua Barat tentang kedatangan delegasi tim MSG yang akan ke datang ke Jakata dan Papua, yang kemudian dalam beberapa waktu terakhir disembunyikan oleh permainan-permainan pihak-pihak tertentu.
Juga, KNPB akan meminta diselenggarakannya mekanisme referendum sesuai standar hukum dan HAM internasional.
“KNPB punya agenda utama adalah meminta referendum kepada pemerintah Indonesia untuk memilih apakah masih mau bersama Indonesia atau mau pisah dengan NKRI. Karena keberadaan Indonesia di atas tanah papua adalah ilegal,” tegas Medlama.
Dalam aksi demo damai tersebut, KNPB meminta agar aparat keamanan tidak menghalang-halangi rakyat Papua Barat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah Indonesia.
ARNOLD BELAU
Sumber : www.suarapapua.com
0 komentar :
Posting Komentar