Puluhan Rakyat Biak ketika menggelar Aksi. Foto: Philemon |
Jayapura, --
Gabungan masyarakat dan mahasiswa asal Biak yang tergabung dalam Forum Peduli
Kawasan Byak (FPKB), Supiori, Numfor, Byak Raja Ampat, Byak Teluk Wondama yang
berada di kota Jayapura melakukan aksi untuk memepertanyakan dana sebesar delapan milyar tiga ratus juta
yang dinilai telah digelapkan oleh salah satu oknum pejabat kabupaten Biak
Numfor. Aksi ini dilakukan di depan Kejaksaan Tinggi Papua (Kejati Papua)
Abepura sekitar pukul 10.00 waktu Papua, Kamis (12/09/2013).
Mereka
mempertanyakan dana yang diberikan dari pemerintah pusat melalui menteri
percepatan pembangunan kampung tertinggal sebesar Rp. 8.300.000.00, yang
diberitakan telah dibantu kepada masyarakat Biak Utara selama 10 tahun namun
pada kenyataannya hingga saat ini belum ada realisasi sampai di tangan
masyarakat.
Kordinator
umum Forum Peduli Kawasan Byak, Supiori, Numfor, Byak Raja Ampat, Byak Teuk
Wondama ada di kota Jayapura, Jhon Mandibo, kepada kontributor majalahselangkah.com mengatakan dirinya
bersama para masyarakat dan mahassiwa asal Biak akan terus bersuara selama dana
ini belum jelas.
"Kami
dapatkan banyak informasi dari masyaakat, kepala suku dan kepala distrik,
dimana uang sebesar Rp. 8.300.000.00 sudah hilang. Pemerintah hanya memberikan
kwitansi saja, sedanglan uangnya dikemanakan, tidak tahu. Ini tidak benar. Uang
ini milik rakyat," katanya dengan tegas.
Beberapa
instansi yang ada di Biak, lanjut Jhon, segera mempertanggung jawabkan,
diantaranya Pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan
Distrik.
"Tiga
lembaga diantaranya Pemerintah Daerah, DPRD dan Distrik segera
bertanggunggjawab," Tutur Jhon lagi.
Pihaknya
akan sampaikan kepada Kejaksaan Tinggi Papua, lebih khusus kepada jalur
Judisial/hukum agar segera menindaklanjuti kasus ini. Mereka juga sampaikan
sebelum terpilih kepala daerah yang baru agar bupati yang ada segera
bertanggung jwab atas dana yang telah hilang.
Mereka
meminta Kejati harus serius dalam menangani kasus-kasus korupsi di Papua.
Aksi
puluhan Masyarakat dan Mahasiswa Asal Biak ini dimulai dari depan Kantot Pos
dan dilanjutkan ke kejati Papua sebagai tujuan akhir menyampaikan aspirasi
mereka. (Philemon Keiya/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar :
Posting Komentar