Foto .Anggota KNPB Nabire sempat ditangkap dan dipukul |
NABIRE-- Seperti yang terjadi di kota lain pada hari ini (16/9), di Nabire pun demikian. Ada beberapa kawan-kawan KNPB wilayah Nabire ditangkap pagi tadi tanpa alasan yang jelas.
Setelah ditangkap saat hendak mau mengumpulkan rakyat papua dimasing-masing titik kumpul, depan Kampus USWIM Kalibobo dan depan RSUD Siriwini. Mereka diseret dan dipukul sampai babak belur seperti layaknya binatang dan kemudian dibawa ke kantor Kapolres.
Akibat dari itu, seorang anggota KNPB mata sebelah kirinya picah. Sedangkan tubuh anggota yang lainnya tidak berbentuk seperti biasanya.
Mendengar anak buahnya ditangkap, ketua KNPB wilayah Nabire, Sadrak Kudiai dan beberapa rekan-rekannya mendatangi Kapolres, tempat anak buahnya ditahan untuk meminta penjelasan karena dua hari yang lalu surat izin sudah masuk ke pihak polisi.
Ketika diminta penjelasan atas penangkapan anak buahnya oleh Sadrak Kudiai, pihak kepolisian tidak memberikan keterangan jelas. Yang mereka katakan adalah kami hanya menjalankan mandat dari POLDA Papua.
Dengan perundingan yang cukup memakan waktu, akhirnya anggota KNPB yang ditahan, dibebaskan dengan satu syarat, aksi yang dilakukan harus aksi damai dan semua dipusatkan di Pasar Karang Tumaritis.
Akhirnya setelah dilepas, seluruh anggota KNPB bergegas menuju tempat demo. Untuk mengamankan aksi memperingati hari Demokrasi Internasional, aparat yang diturunkan dari semua satuan yaitu Polisi, TNI, Paskhass, Brimob, BIN, bahkan sampai POL PP pun diturunkan.
Namun keberadaan mereka (para aparat) tidak menurunkan semangat juang masyarakat papua yang tergabung dalam organ KNPB. Acara pun berlangsung, perwakilan dari KNPB daerah, pusat, NPWP, dan Koordinator aksi, bergantian melakukan orasi politik.
Seruan politik yang disampaikan dari masing-masing perwakilan hampir sama semua yaitu mendukung kebijakan Perdana Menteri, Mr. Moana Carcases Kalosil untuk membawa masalah papua dalam sidang tahunan PBB dalam waktu dekat, antara 19-20 September 2013.
Kemudian, untuk mendesak MSG segera menindak lanjuti keputusan KTT MSG yang sudah dilaksanakan pada 18 Juli 2013 lalu.
Lalu seruan politik yang terakhir yaitu memperingati tanggal 15 September sebagai Hari Hemokrasi Internasional yang ditetapkan oleh PBB, maka mereka mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghargai dan memberikan ruang demokrasi yang seluas-luasnya bagi Bangsa Papua Barat.
Saat aksi masih berlangsung, masyarakat papua yang ada diseluruh pelosok kota nabire terus berdatangan memadati Pasar Karang. Tidak dapat diperkirakan berapa jumlah masa yang ada, karena terlalu banyak dan padat.
Akhirnya acara ditutup dengan doa, dan dengan beberapa tarian asal papua seperti waitu dan besek. (UN/Emai Mg)
Sumber : http://www.umaginews.com
0 komentar :
Posting Komentar