Ilustrasi .Foto Masyarakat Papua |
Mulia (JK)—Mahasiswa Asal Mulia Kabupaten Puncak Jaya Menolak wacana Daerah Yamo Distrik Ilu,dimekarkan
jadi kabupaten pemekaran Baru tanpa memenuhi Syarat,
Seorang Mahasiswa Asal Ilu, Zayur
Bingga,Kepada Media ini,Jumat,(27/09) Mengatakan,Kampung yamo Distrik Ilu tidak
memenuhi syarat jadi sebuah kabupaten,Karena wilayah itu hanya ada 3 distrik dan sejumlah
kampung, apalagi penduduk yang ada tidak banyak,katanya,
Lanjut Bingga, Yamo ‘tidak layak hadirkan sebuah
kabupaten,karena tidak ada kesiapan sumber daya manusia di wilayah itu,LanutNya,Tidak
sekedar mekarkan kabupaten tapi harus lihat tolak ukur memperluas wilayah
ini,tanya dia,
Di minta Parah elit-elit politik yang memperjuangkan yamo dimekarkan menjadi kabupaten, harus
memahi baik/buruk serta kelayakan dll,harap Bingga,
Sumber daya alam masih utuh belum disentu
oleh siapapun daerah itu,namun sumber daya manusianya belum siap,untuk
sementara kami mahasiswa menolak wilyah yamo,dimekarkan jadi kabupaten
baru,Ujar Bingga,
mahasiswa menilai orang-orang yang
memperjuangkan kabupaten baru adalah mereka yang kalah politik dalam pertarungan bupati dan wakil bupati
kabupaten Puncak Jaya Muliah,Papua,Ungkapnya,
sangat disayangkan,sumber daya manusia (SDM)
belum siap,kemudian kabupaten baru dimekarkan itu untuk siapa..?trus roda
pemerintahan dijalankan oleh siapa..?masyarakat pribumi yang ada di daerah
tersebut jadi korban akibat wilayah kami dijajah dan jabatan strategis dan
jabatan politik dikuasai oleh orang-orang bukan dari daerah tersebut,kata
mereka,Tanya Bingga,
Bingga bersama Mahasiswa lain kesalkan,Selaian
tim pemekaran tidak libatkan masyarakat,tim juga tidak ada sosialisasi ke
daerah-daerah,dinilai pemekaran kabupaten tersebut tanpa aspirasi murnih dari
masyarakat lokal,
Pesan Mahasiswa,siapapun yang mau mekarkan
kabupaten,harus pertimbangkan dampak dari perluasan wilayah itu, baik/buruk dan
untung/rugi yang menimpa anak/cucu kita kedepan harus perhatikan,tidak asal
mekarkan kabupaten,Ujarnya,(Mettu Badii/JK)
Sumber : http://methubadii.blogspot.com
0 komentar :
Posting Komentar