Ilustrasi : Foto : Macko Tabuni Ketua KNPB Pusat yang di Bunuh Oleh Kapolda Papua dan Pemerintah Indonesia (SCK) |
Oleh : Ipou Gobai
Setelah Indonesia, Amerika, Belanda menggadaikan alam Papua, Indonesia bersama kekuatan militer juga masih saja menghilangkan panggilan hidup yang telah dianugrahkan kepada anak-anak Papua. Kekejaman dan kekerasan militer telah menghilangkan panggilan hidup anak bangsa Papua. Fakta yang selama ini terjadi di Papua, banyak orang tua yang dikejar-kejarolehmiliter, banyak orang tua yang di penjarahkan oleh militer, danbanyak orang Papua yang dibunuh oleh militer Indonesia.
Hal ini telah berdampak terhadap anak-anak yang sedang berada di bangku
pendidikan.Banyak anak-anak tidak lanjut sekolah, banyak mama-mama yang
tidak berjualan, dan banyak orang Papua lainnya takut bereskpresikan
hidupnya.
Mari kita bertanya kepada anak-anak yang tidaks ekolah;
kenapa kamu tidak lanjut sekolah? Karena tidak ada biaya. Kenapa tidak
ada uang untuk membiayai sekolah? Karena orang tuanya sudah
dipenjarahkan atau sudah dibunuh oleh militer Indonesia. Manamungkin
seorang anak kecil mendapatkan uang tanpa berperan penting oleh kedua
orang tua. Itulah jawaban dari anak-anak Papua yang tidak sekolah.
Marilah kita Tanya kepada mama Papua yang tidak berjualan; kenapa
tidakberjualan lagi? Karena di dekat Pasars ada banyak militer yang
sedang jalan kesana-kesini dan mereka mencurigai kami isteri-isteri dari
OPM. Militer selalu bertanya-tanya kepada kami, apakah kamu isteri dari
OPM, apakah kami sudara dari OPM dan lain sebagainya. Hal-hal inilah
yang membuat kami tidak mau berjualan lagi. Demikian jawaban dari
mama-mama Papua yang tidak berjualan.
Mari kita Tanya kepada kaum
muda Papua yang tidak bereskpresikan hidupnya. Kenapa kamu tidak bekerja
padahal kamu sudah selesai pendidikan? Saya tidak mau bekerja di
lembaga atau di pemerintahan mana pun karena apabila saya bekerja dan
saya melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi saya, keluarga saya, dan
masyarakat Papua pasti militer Indonesia mencurigai saya OPM dan militer
akan kejar-kejar saya. Demikian jawaban dari kaum muda Papua yang masih
ngangur.
Apabila anak-anak Papua tidak sekolah karena kedua orang
tua dipenjarahkan dan dibunuh oleh militer maka anak-anak tersebut telah
kehilangan panggilan hidup yang telah ditentukan oleh ALLAH. Siapa yang
menghilangkan panggilan hidup anak bangsa Papua? Jawabannya spontan
saja “Negara Indonesia bersama kekuatan militer Indonesia”. lalu, siapa
yang berdosa apabila tidak menjalankan hidup sesuai panggilan ALLAH?
Bukan orang tua, bukan anak-anak Papua tetapi Indonesia dan militer.
Maksih sudah panen dosa.
Apabila mama Papua tidak berjualan karena
kekerasan militer berarti mama-mama Papua telah kehilangan panggilan
hidup yang sesungguhnya dari ALLAH. Siapa yang menghilangkan panggilan
hidup mama-mama Papua yang sesungguhnya?Negara Indonesia dan militer
Indonesia. Lalu siapa yang berdosa, mama-mama Papua atau Negara/militer?
Jawabannya Indonesia selamat panen dosa.
Itulah situasi yang
terjadi di Papua. Amerika, Belanda, dan Indonesia menggadaikan tanah
Papua dan kekayaan alam Papua sementarai tu, Indonesia bersama kekuatan
militer juga sedang menghilangkan panggilan hidup yang sesungguh bagi
manusia Papua
“Negara Indonesia selamat memetik dosa-dosa politik di bumi Papua dan awas jangan sampai meleda kpada saatnya
Sumber : https://www.facebook.com/groups/470833152970358/permalink/544565605597112/
About suarakolaitaga
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 komentar :
Posting Komentar