Ilustrasi Penembakan Papua |
Jayapura 26/1 (Jubi) – Teror penembakan di Mulia, Kabupaten Puncak
Jaya kembali terjadi. Kali ini iring-iringan mobil aparat keamanan dari
Kompi E Yonif 751 Rider yang di pimpin Letnan Satu Infanteri Alafa di
berondong peluru dari Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Pintu Angin,
Mulia, Puncak Jaya.
Data yang dihimpun tabloidjubi.com, mobil strada dari Kompi
751 yang dipimpin Lettu Infanteri Alafa usai mengantar tim untuk
melaksanakan pengamanan di Pintu Angin. Namun sesampainya di lokasi,
tepatnya 100 meter Pos Brimob Kulirik, mobil ditembaki dengan
menggunakan senjata laras panjang dan mengenai ban sebelah kiri depan
dan kaca mobil.
Akibat penembakan tersebut Lettu Infanteri Alafa terkena serpihan
kaca mobil. Di duga penembakan ini dari Kelompok Yambi, pimpinan Leka
Telenggen mengenai ban sebelah kiri depan dan setelah melakukan
penembakan, pelaku langsung kabur ke hutan.
Kepala Kampung Yambi, Distrik Mulia, Usman saat dihubungi melalui
telepon selulernya membenarkan adanya penembakan tersebut. Hanya saja,
pihaknya belum mengetahui apakah ada korban dalam aksi penembakan oleh
kelompok sipil bersenjata.
“Saya dapat informasi ada penembakan, tapi belum tahu ada korban atau
tidak,” kata Usman melalui telepon selulernya sore tadi, Minggu (26/1).
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Lismen Lumban
Siantar saat dikonfirmasi media ini, Minggu (26/1) melalui ponsel
selulernya tidak bisa dihubungi.
Sementara itu, Komandan Yonif 751 Rider, Letnan Kolonel Infanteri
Luqman Arief saat di konfirmasi terkait insiden tersebut enggan
berkomentar lebih banyak. Namun dirinya meminta anggotanya yang bertugas
di Kabupaten Puncak Jaya agar mengutamakan kedisiplinan dalam bertugas
sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan.
”Kuncinya cuma satu disiplin saja, Protap dan SOP yang sudah ada,
saya yakin tidak ada masalah. Karena kebetulan saya pernah disana,
banyak kejadian ini tidak sesuai dengan SOP yang sudah ditekankan kepada
anggota. Selama anggota mengikuti protap yang sudah ditentukan, saya
yakin tidak terjadi apa-apa, kalau-pun ada gangguan hanya dari jarak
jauh saja,” kata Lukman, Minggu (26/1).
Sehari sebelumnya, Tokoh Politik di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya,
Yermis Telwanem menuturkan bahwa pemimpin di Yambi asalnya dari Tiom
bernama Leka Telenggen dan kelompok ini tidak tahu menahu soal
organisasi, Ia menambahkan intinya dalam kelompok itu, siapa yang
memegang senjata maka dialah yang jadi pemimpinnya.
“Siapa yang pegang senjata dianggap itu komandan, jadi pimpinan
mereka banyak sekali. Yang pegang senjata itu hampir semua dipanggil
komandan dan yang tidak pegang senjata dia jadi anggota. Mereka ini
kalau mau dibilang gerakan GPK (gerakan pengacau keamanan),” kata
Yermis, Sabtu (25/1). (Jubi/Indrayadi TH)
sUMBER : WWW.tabloidjubi.com
0 komentar :
Posting Komentar