Ilustrasi. Foto,daerah.sindonews.com : Penembakan di Papua |
Puncak Jaya, MAJALAH SELANGKAH -- Puncak Jaya, Papua, seakan
tidak berhenti dari aksi serang-menyerang dan tembak menembak
antarTentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan
Nasional/Organisasi Papua Merdeka. Hari ini, Jumat, (24/01/14), kembali
terjadi kontak senjata di Pintu Angin, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi
Papua.
Informasi yang dihimpun majalahselangkah.com dari berbagai sumber siang tadi, kontak senjata itu mengakibatkan dua orang tewas. Masing-masing dari pihak TNI atas nama Pratu Sugianto, anggota TNI dari 753/AVT Nabire. Sementara, korban tewas dari pihak TPN/OPM bernama Endenak Telenggen.
"Selama 4 hari TNI melakukan patroli di daerah Yambi. Tadi siang, aparat (TNI) baku ketemu TPN/OPM dan terjadi baku tempat. Kami dapat informasi, TPN/OPM kelompok Rambo menembak dua tentara. Satu meninggal dan satu anggota dibawa ke Jayapura jam 4 (pukul 16:00:red) dari Puncak Jaya," kata sumber media ini sore tadi melalui telepon selulernya.
Diberitakan, Kompi Yonif 751/Raider Mobile di Puncak Jaya mengamankan satu pucuk senjata api laras panjang jenis AK 47.
Hingga berita ini ditulis, majalahselangkah.com belum mendapatkan berita resmi terkait penembakan ini dari Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin maupun dari Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Lismer Lumban Siantar.
Diketahui, Senin lalu, (21/01/14), Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI-AD dirotasi ke Kabupaten Puncak Jaya untuk menjaga keamanan di wilayah itu. Menurut Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, rotasi dilakukan hanya di daerah Puncak Jaya.
Ia akui, memang ada penumpukan personil TNI-AD saat pergantian dalam proses.
Seperti disiarkan RRI, malam tadi (23/01/14), KASAD, Jenderal TNI, Budiman memerintahkan Pangdam XVII Cenderawasih untuk mengatasi kelompok sipil bersenjata di Papua, khususnya di Puncak Jaya.
Budiman mengajak TNI di Puncak Jaya membantu pemerintah untuk meningkatkan lagi kesejahteraan bagi warga di sana. Tetapi, kata dia, jika ada yang bersenjata, maka bertindak sesuai Undang-Undang yang berlaku. (GE/MS)
Informasi yang dihimpun majalahselangkah.com dari berbagai sumber siang tadi, kontak senjata itu mengakibatkan dua orang tewas. Masing-masing dari pihak TNI atas nama Pratu Sugianto, anggota TNI dari 753/AVT Nabire. Sementara, korban tewas dari pihak TPN/OPM bernama Endenak Telenggen.
"Selama 4 hari TNI melakukan patroli di daerah Yambi. Tadi siang, aparat (TNI) baku ketemu TPN/OPM dan terjadi baku tempat. Kami dapat informasi, TPN/OPM kelompok Rambo menembak dua tentara. Satu meninggal dan satu anggota dibawa ke Jayapura jam 4 (pukul 16:00:red) dari Puncak Jaya," kata sumber media ini sore tadi melalui telepon selulernya.
Diberitakan, Kompi Yonif 751/Raider Mobile di Puncak Jaya mengamankan satu pucuk senjata api laras panjang jenis AK 47.
Hingga berita ini ditulis, majalahselangkah.com belum mendapatkan berita resmi terkait penembakan ini dari Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin maupun dari Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Lismer Lumban Siantar.
Diketahui, Senin lalu, (21/01/14), Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI-AD dirotasi ke Kabupaten Puncak Jaya untuk menjaga keamanan di wilayah itu. Menurut Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, rotasi dilakukan hanya di daerah Puncak Jaya.
Ia akui, memang ada penumpukan personil TNI-AD saat pergantian dalam proses.
Seperti disiarkan RRI, malam tadi (23/01/14), KASAD, Jenderal TNI, Budiman memerintahkan Pangdam XVII Cenderawasih untuk mengatasi kelompok sipil bersenjata di Papua, khususnya di Puncak Jaya.
Budiman mengajak TNI di Puncak Jaya membantu pemerintah untuk meningkatkan lagi kesejahteraan bagi warga di sana. Tetapi, kata dia, jika ada yang bersenjata, maka bertindak sesuai Undang-Undang yang berlaku. (GE/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar :
Posting Komentar