News
Loading...

GALANG DUKUNGAN PAPUA BARAT DI MSG, KAMPANYE “SORONG-SAMARAI” DILUNCURKAN

Salah seorang civitas akademika di University of Papua New Guinea memberikan dukungan pada kampanye Sorong-Samarai (Dok. MUF)
Jayapura, 09/09  – Usaha-usaha Papua Barat untuk mendapatkan keanggotaan dalam forum sub -regional , Grup ujung tombak Melanesia ( MSG ) selalu gagal. Namun kenyataan yang terjadi, pelanggaran hak asasi manusia tercatat terus dilakukan terhadap Orang Asli Papua di tanah mereka. Kenyataan ini mengancam kelangsungan hidup mereka sebagai manusia. Sehingga sekarang, masalah warisan dan identitas orang Papua adalah masalah yang mendesak untuk didorong dalam forum MSG.

Menyadari perjuangan yang terus menerus dilakukan oleh orang Papua Barat, yang sangat dekat dalam sejarah, budaya dan etnis afinitas mereka dengan sisa bangsa-bangsa Melanesia lain dari Kepulauan Pasifik, Melanesian Unified Front for West Papuan Self-Determination (MUF) memimpin serangkaian aktivitas. Rangkaian aktivitas ini memiliki fokus utama untuk memberikan dukungan keanggotaan Papua Barat di MSG. Kampanye ini bertajuk “Sorong to Samarai” Campaign Petition In Support ofWest Papua’s Membership of the MSG. Kampanye ini juga dilakukan untuk menjalankan Petisi Kampanye yang berisi kesadaran tentang status Papua Barat sebagai wilayah yang diduduki.

MUF adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang dan kelompok yang peduli dengan masalah Papua Barat yang tinggal di Papua New Guinea, Papua Barat dan sesama bangsa Melanesia lainnya .

“Kami memulai kampanye “Sorong ke Samarai ” dengan tujuan memperkuat panggilan yang sah dari semua bangsa Melanesia untuk Papua Barat agar duduk di meja MSG dengan saudara-saudara lainnya dari Melanesia. Kami percaya bahwa Papua New Guinea harus mendukung dengan tanpa syarat bergabungnya Papua Barat dalam forum MSG.” Kata Fred Mambrasar, Ketua Panitia Kampanye “Sorong-Samarai” kepada Jubi, Minggu (08/09) melalui rilis media MUF.

Menurut Fred Mambrasar, PNG wajib memberikan kontribusi pada orang Papua Barat untuk pembangunan nasional PNG , dengan melobi secara agresif untuk keanggotaan di MSG yang ditunggu Papua Barat. Kepedulian yang sama harus dibagi dan diinformasikan oleh Papua New Guinea dan sesama bangsa Melanesia lainnya.

Keinginan Papua Barat dimasukkan dalam MSG adalah tindakan yang sah . Di bawah perjanjian seperti Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, dalam Pasal 15 ( 1 ) (a) Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, Kovenan mengakui hak setiap orang : “Untuk mengambil bagian dalam kehidupan budaya ” .

Papua Barat jelas bagian dari Melanesia. Mereka memiliki hubungan historis, budaya dan sosial lebih besar ke Melanesia di sub – wilayah Kepulauan Pasifik . Keanggotaan formal MSG untuk Papua Barat bukan hanya diperlukan, itu adalah wajib mengingat ancaman bagi kelangsungan hidup budaya dan kelangsungan bangsa Melanesia di Papua Barat .

Keanggotaan MSG akan memungkinkan Papua Barat untuk berpartisipasi secara bebas dalam mengekspresikan identitas budaya dan keberadaannya sebagai orang Melanesia. Setiap penolakan keanggotaan Papua Barat dari MSG adalah tindakan mengasingkan Papua Barat dari masyarakat yang lebih besar di Melanesia, dan pada akhirnya menjadi pengingkaran hak asasi seperti tertuang dalam perjanjian internasional dan Konvensi.

“Direncanakan hari ini, Senin, 9 September, 2013 rangkaian kegiatan kampanye “Sorong-Samarai” ini akan mulai diselenggarakan oleh MUF dalam koordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Papua Barat dari Universitas Papua Nugini . Acara ini akan dipentaskan di Universitas Papua Nugini pada pulul 18:00-20:30 waktu setempat. Launching kampanye “Sorong-Samarai”  juga akan berusaha untuk mengatasi pelanggaran yang dilakukan terhadap rakyat Melanesia di Papua Barat dengan protes resmi terhadap pemerintah asing yang bekerja sama dengan Negara Indonesia terhadap pelanggaran atas rakyat Papua Barat di tanah mereka.” lanjut Fred Mambrasar.

Warga PNG dan Papua Barat dan seluruh Melanesia, memiliki kesempatan untuk mengekspresikan dukungan mereka melalui pengumpulan tulisan dan penandatanganan petisi. Kegiatan ini akan berjalan sepanjang bulan September. Petisi yang ditandatangani akan disampaikan kepada pejabat pemerintah PNG dan MSG, dan kalangan korps diplomatik di PNG.

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi: Mr Fred Mambrasar ( Telepon : 73338259 atau Email : papuavoice13@gmail.com ) atau Patrick Kaiku ( Email : Telepon : 72091654 atau Patrick.Kaiku @ gmail.com ) atau Mr Tony Fofoe ( Telepon : 7049 4380 ). (Jubi/Victor Mambor)

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar