Mobil Brimob mogok, masyarakat sedang membantu kasih keluar mobil |
Drop Anggota Brimob Ke Puncak Jaya |
Tolikara, KNPBNews - selama
beberapa tahun terakhir ini, terjadi penembakan di Kabupaten Puncak
Jaya terus menerus, dan juga terus penambahan TNI, POLRI, Brimob Densus
88, dan pasukan organik maupun non organik ke Puncak Jaya, namun saat
terjadi insiden penembakan di disana, wartawan langsung tanya kepada
Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih, begini pertanyaannya; apakah ada
penambahan pasukan untuk pengamanan? Namun Kapolda Papua dan Pangdam
selalu menjawab; tidak ada penambahan pasukan tetapi anggota polisi
setempat dan di back up oleh TNI untuk mengejar pelaku penembakan, namun
jawaban tersebut pembohongan publikJawaban di atas hanya menutupi
perbuatan mereka yang tidak manusiawi, terhadap rakyat Papua Barat yang
ada di Kabupaten Puncak Jaya, jawaban yang sebenarnya adalah ada
penambahan pasukan TNI, POLRI, Brimob dan lain-lain. Melalui Crew Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Toli bahwa selama ini wartawan juga
di tipu oleh petinggi TNI dan POLRI.
Setiap
kali penembakan pasti ada penambahan pasukan, terbukti setelah terjadi
penembakan di post Kulirik distrik Mulia kota, Kabupaten Puncak Jaya,
pada tanggal 18/01/2014. Penambahan pasukan dalam jumlah yang sangat
besar ke Kabupaten Puncak Jaya, pantauan dari Komite Nasional Papua Bar
at (KNPB) wilayah Toli.
Hari
sabtu 25/01/2014, brimob dari wamena menuju ke Mulia, pukul 5:00 wpb,
tiba di distrik Kuari, Kabupaten Tolikara 9:00, sebanyak 12 strada, dan
ada 3 strada khusus untuk Bama, namun hari sabtu itu tidak sampai ke
Puncak Jaya karena jalan rusak para sepanjang jalan distrik Kuari,
Kabupaten Tolikara. Brimob juga telah memaksa masyarakat setempat untuk
membantu dorong mobil.
Pantauan
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Toli, hampir semua Brimob
yang pergi ke Puncak Jaya adalah anak Papua, berkulit hitam, berambut
keriting, tetapi pergi membunuh saudaranya, oleh karena makan minum dan kepentingan kolonial Republik Indonesia.
Sumber : www.knpbnews.com
0 komentar :
Posting Komentar