Ketua PNWP bersama rekan-rekannya. KNPB (FOTO/ILS) |
Jayapura, KAUM INDEPENDEN – Katua Parlemen
Nasional West Papua (PNWP), Buctar Tabuni, mengatakan, Tanah Papua barat adalah milik
orang Papua barat, buka kaum imigrasi dan transmigrasi. Maka rakyat bangsa Papua jangan menyerah untuk mempertahan tanah kami.“Kata Buctar Tabuni , Jumat, 31 Januari 2014.
Melalu pres reases yang diterima media ini, Buctar Tabuni, mengatakan, tidak ada satu kutu busukpun yang datang
menghambat perjuangan Bangsa Papua Barat dan/atau intervensi tanah ini,
Kolonial, Impirialisme, Gubernu dan MRP, bahkan jajaran Pemerintahan colonial Indonesia yang ada diatas bumi Cendrawasih tidak punya hak untuk mengatur tanah ini,”Ujarnya.
“Siapapun dia harus hargai orang asli papua ! sebagai pemilik tanah Papua dari Sorong sampe Samarai, “tegas
Buctar.
Sebab, kata Dia, Tuhan Allah menciptakan pulau Papua untuk orang Papua, Tuhan Allah menciptakan pulau Jawa untuk orang Jawa, Tuhan Allah menciptakan pulau Sulawesih untuk orang Sulawesi, Tuhan Allah menciptakan pulau Kalimantan untuk orang Kalimantan, bahkan suku Bangsa lainnya di Dunia ini pun Tuhan telah menciptakan mereka masing-masing," Tutur Buctar Tabuni, yang dirinya masuk dalam Daftar Pencarian Orang oleh MIliter Indonesia itu.
“Tuhan menciptakan Pulau Papua dan menempatkan diatas tanah ini. Orang Papua yang mistery, orang Papua yang indah, orang Papua tidak dimiliki oleh bangsa lain, suku lain, ras lain, Tuhan berikan secara khusus kepada orang Papua.
Ingat ! Orang Papua bukan
separatis. Separatis adalah mereka yang datang memaksakan rakyat Papua gabung dengan Kolonial Indonesia.
Kolonial
Indonesia adalah separatis, Militer Kolonial
Indonesia itu Separatis. Separatis adalah mereka yang datang melakukan
pemisahan diatas tanah Papua.
Namun diharapkan
kepada rakyat Papua, tutur Buctar, Jangan pernah menyerah, mari kita LAWAN, LAWAN, dan LAWAN kita pasti akan menang.
Perjuangan masih panjang, kita terus berjuang, Ujarnya. Sebab, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) akan selalu digaris depan sebagai media rakyat Papua barat. Resiko apapun kami akan terima dengan lapang dada.Selain itu kematian, Pungkas Tabuni, “Lanjutnya, sebab kematian adalah kemuliaan Tuhan untuk tanah ini, penjarah adalah profesih sebagai seorang pejuang, dimasukan dalam Daftar Pencarian orang (DPO). Itu meruapakan resiko yang mesti dihadapi dalam perjuangan ini.
Karena, kata Dia, Kami berjuan untuk keselamatan negeri bahkan buat anak cucu kami dikemudian hari. Rakyat Papua yang akan menentukan nasib bangsa Papua kedepan, namun tetap pada posisi untuk terus berjuang demi pembebasan tanah Papua secara utuh, “Imbunya.
Siksaan, Penderitaan, dan apapun
tantangan pasti akan hadapi dalam proses perjuangan ini. Maka hadapi hal itu “demi keadilan dan kebenaran” sebab itu merupakan sebuah resiko bagi kami. Tapi ingat, Tutup Buctar, Kemuliaan Tuhan sedang menantimu di akhirat sesuai dengan cara Tuhan itu sendiri. (SI) Jackson Ikomouw.
0 komentar :
Posting Komentar