Indonesia berupaya agar kita menjadi bangsa inlander, bangsa yang kehilangan dan lupa jati diri. Kita sedang dipecundangi penjajah. Intervensi kolonial di dalam seluruh aspek kehidupan rakyat Papua sudah nyata. Kita tidak bisa biarkan bangsa lain memperdaya kita.
Indonesia yang telah menganut budaya kolonialisme, bukan saja menerapkan cara lama, tetapi juga cara baru (neo-kolonialisme). Tanpa disadari, rakyat Papua saat ini sedang berada dalam penggiringan menuju zona kematian.
Tidak ada cara lain tanpa perlawanan yang sadar. Perlawanan yang sadar berarti anda terlibat dalam perjuangan Papua Merdeka sambil meruba aspek pribadi yakni: "Stop ikut selera makan, selera music, selera mode (fashion), selera pendidikan, selera pembangunan dan segala simbol kolonial Indonesia".
Kita harus membendung dominasi budaya kolonialisme Indonesia yang hendak menghancurkan bangsa kita, bangsa Papua secara sistematis. Kita sendiri saksikan setiap hari di Indonesia, penguasa berwatak kolonail-kapitalis ini memelihara budaya global, yang tentu jauh dari cara hidup bangs Papua.
Lihatlah, budaya cabul, budaya tawuran, budaya korupsi, budaya premanisme, budaya komedi fiksi, dan sebagainya yang terus meracuni generasi bangsa Papua. Semua aspek dari praktek neo-kolonialisme itu sedang berlangsung dan dilancarkan oleh mereka melalui lembaga, disiplin dan ideologi mereka diatas tanah kita.
Kita harus membuka semua permainan kotor kaum penjajah yang telah dipengaruhi orientalisme barat, imperialisme, rasialisme dan berbagai bentuk hegemoni lainnya. Merekalah aktor penindasan yang borok. Kiat mereka harus disadari oleh seluruh anak negeri West Papua.
Perjuangan dengan banyak pengorbanan kita di jalan-jalan revolusi Papua Barat hari ini adalah untuk memberikan kesadaran akan pentingnya identitas kebangsaan, pentingnya nilai-nilai kemerdekaan dan juga humanisme. Agar anak negeri Papua yang membudak pada kekuasaan Indonesia menjauhi pola berpikir kolonial Indonesia.
Kita akan terus melawan segala bentuk penjajahan, bukan saja penjajahan fisik yang telah melahirkan berbagai kesengsaraan dan penghinaan diatas negeri kita, tetapi juga penjajahan sistematis yang terstrukturisasi dalam segala aspek kehidupan bangsa Papua.
Salam juang
Freeway, 2 Mei 2015
Tidak ada cara lain tanpa perlawanan yang sadar. Perlawanan yang sadar berarti anda terlibat dalam perjuangan Papua Merdeka sambil meruba aspek pribadi yakni: "Stop ikut selera makan, selera music, selera mode (fashion), selera pendidikan, selera pembangunan dan segala simbol kolonial Indonesia".
Kita harus membendung dominasi budaya kolonialisme Indonesia yang hendak menghancurkan bangsa kita, bangsa Papua secara sistematis. Kita sendiri saksikan setiap hari di Indonesia, penguasa berwatak kolonail-kapitalis ini memelihara budaya global, yang tentu jauh dari cara hidup bangs Papua.
Lihatlah, budaya cabul, budaya tawuran, budaya korupsi, budaya premanisme, budaya komedi fiksi, dan sebagainya yang terus meracuni generasi bangsa Papua. Semua aspek dari praktek neo-kolonialisme itu sedang berlangsung dan dilancarkan oleh mereka melalui lembaga, disiplin dan ideologi mereka diatas tanah kita.
Kita harus membuka semua permainan kotor kaum penjajah yang telah dipengaruhi orientalisme barat, imperialisme, rasialisme dan berbagai bentuk hegemoni lainnya. Merekalah aktor penindasan yang borok. Kiat mereka harus disadari oleh seluruh anak negeri West Papua.
Perjuangan dengan banyak pengorbanan kita di jalan-jalan revolusi Papua Barat hari ini adalah untuk memberikan kesadaran akan pentingnya identitas kebangsaan, pentingnya nilai-nilai kemerdekaan dan juga humanisme. Agar anak negeri Papua yang membudak pada kekuasaan Indonesia menjauhi pola berpikir kolonial Indonesia.
Kita akan terus melawan segala bentuk penjajahan, bukan saja penjajahan fisik yang telah melahirkan berbagai kesengsaraan dan penghinaan diatas negeri kita, tetapi juga penjajahan sistematis yang terstrukturisasi dalam segala aspek kehidupan bangsa Papua.
Salam juang
Freeway, 2 Mei 2015
Blogger Comment
Facebook Comment