Ribuan Massa KNPB saat demo di kantor DPR Papua, 21/5/2015. Jubi/Arnold Belau |
“Hari ini secara serentak kami melakukan aksi nasional di Papua Barat mendukung pembahasan proposal ULMWP oleh petinggi-petinggi MSG di Port Moresby, PNG dan menuntut Jokowi merealisasikan janjinya untuk membuka ruang demokrasi serta membuka akses bagi wartawan asing ke Papua,” kata Agus Kossay, Ketua I KNPB Pusat, di hadapan ribuan massa di kantor DPR Papua, Kamis (21/5/2015) di Jayapura.
Sementara itu, Bazoka Logo, Juru Biara Nasional KNPB Pusat kepada wartawan mengatakan, kalau DPR Papua menyatakan siap berikan dukungan untuk Papua masuk sebagai anggoa MSG, kata dia, silahkan saja memberikan dukungan dari lembaga DPR Papua Indonesia.
“Tetapi kami dari rakyat Papua juga sedang memberikan dukungan kepada MSG agar diterima sebagai anggota resmi MSG. Kami datang ke sini untuk sampaikan bahwa kami sedang mendukung kerja-kerja ULWMP agar Indonesia tahu, bahwa proses perjuangan yang sedang terjadi di Melanesia. Ini sebagai pemberitahuan yang kami datang dan beritahukan dalam bentuk demo damai,” katanya.
Dari pantauan Jubi, aksi yang dimotori oleh pengurus KNPB Pusat tersebut berjalan ancar sejak pagi yang dimulai di depan gapura kampus Uncen, Waena. Sekitar pukul 09.00 pagi massa KNPB diarahkan dengan truk ke kantor DPR Papua. Sekitar pukul 11.30 waktu Papua, massa KNPB tiba di kantor DPR Papua dibawah pengawalan ketat aparat keamanan.
Setelah sampai di kantor DPR Papua, massa melakukan orasi-orasi dari berbagai perwakilan organisasi perlawanan dan perwakilan mahasiswa dari beberapa kampus yang ada di kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Setelah mereka menyampaikan aspirasi, massa lalu membubarkan diri di bawah pengawalan ketat dari aparat.
Dari data yang dihimpun Jubi, aksi 21 Mei 2015 dilakukan secara serentak di seluruh tanah Papua. Di Biak, aparat menangkap sembilan aktivis. Enam diantaranya sudah dibebaskan, sementara itu tiga liannya, Mananwir Apolos Sroyer , Ketua KNPB Yuianus Mandowen serta Kordinator NFRPB Dorteus Bonsapia masih ditahan di Polres Biak. Di Yahukimo, sempat melakukan aksi namun pengurus KNPB membuabarkan massa sekitar pukul 10.00 WP pagi setelah membacakan pernyataan sikap.
Di Manokwari, pada Rabu 20 Mei 2015, 76 orang ditangkap saat melakukan demo damai dan 71 orang telah dibebaskan, Kamis (21/5/2015) , lalu Alexander Nekenem Ketua KNPB, Yoram Magai, Oten Gombo, Narko Murib, Maikel Asso dan Yunus Jikwa masih ditahan di Markas Brimob Polda Papua Barat.
Di Sentani, enam orang ditahan oleh aparat dari Polres kabupaten Jayapura pada, Rabu( 20/5/2015) saat hendak membagikan selebaran. Pada pagi hari, Kamis (21/5/2015), 27 orang lagi ditangkap dan dua orang masih tahanan. Dua orang yang ditahan ini karena memakai baju Free West Papua Campaign dan satu lainnya, karena sempat memegang pistol mainan.
Di Sorong, rakyat Papua Barat dan KNPB melakukan aksi demo damai, namun sebelum sampai di kantor DPRD Kota Sorong diblokade di jalan oleh aparat lalu menyita semua alat perlengkapan aksi, diantaranya bendera KNPB, Baliho, Pamflet dan baju-baju yang bentuk bendera Bintang Kejora.
Lalu, ketua KNPB Konsulat Indonesia Tengah, Hiskia Meage ditangkap di Tomohon oleh aparat kepolisian setempat sejak pukul 9 pagi lalu dibebaskan setelah menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.30 waktu setempat, 21 Mei 2015. Hiskia ditangkap karena mengenakan baju hitam berlogo simbol perlawanan KNPB.
Sementara itu di Merauke, karena situasi tidak memungkinkan, sehingga rakyat Papua Barat bersama aktivis KNPB dan PRD melakukan doa di sekretariat KNPB dan PRD wilayah Merauke. (Arnold Belau)
http://tabloidjubi.com/2015/05/21/aksi-ribuan-massa-knpb-di-dprp-dukung-ulmwp-daftar-papua-barat-di-msg/
Blogger Comment
Facebook Comment