TPN-PB/OPM Paniai. Foto: Ist.
Paniai, MAJALAH SELANGKAH -- Daerah Militer (Pangdam) XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan menyatakan, dua anggotanya, Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa Kabupaten Paniai disandera Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Devisi II Pemka IV Pembela Keadilan Wilayah Paniai, Selasa (26/5/2015) malam.
Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan, Komando Daerah Militer berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Paniai, kepolisian setempat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk membebaskan dua anggota TNI yang bertugas di Komando Rayon Militer (Koramil) Kamopa itu (baca: TPN-PB/OPM Paniai Dikabarkan Sandera 2 Anggota TNI, Pangdam Berupaya Bebaskan).
Informasi penyenderaan ini dibantah keras oleh Komandan Operasi TPN-OPM Devisi II Pemka IV Paniai, Damianus Yogi. Damianus dikabarkan pengganti Leonardus Yogi Magai yang ditembak mati Tim Satgas Polda Papua dan Tim Khusus Polres Nabire di Kampung Sanoba Atas Distrik Nabire, Kamis (30/4/2015) lalu (baca: Panglima TPN-OPM Paniai, Leonardus Magai Yogi Tewas Ditembak di Nabire).
"Saya tidak tahu. Saya tidak menyandera. Mungkin orang lain. Kami duka ini," kata Damianus ketika dihubungi majalahselangkah.com di Paniai, Rabu (27/5/2015) malam.
Sementara itu, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Papua, Yones Douw mengatakan, informasi yang diperoleh pihaknya, tidak ada penyenderaan.
"Info yang saya dapat, 2 orang dari Koramil Komopa kemarin sore naik speedboad dari ujung lapangan bersama masyarakat Komopa. Sampai dekat gabungan kali Eka dan Aga, masyarakat bilang sama kedua anggota Koramil, 'di depan sana ada OPM jadi kalian dua harus selamatkan diri'. Terus mereka dua lompat dari speedboad dan bermalam di pinggiran danau," kata Yones.
"Jadi, saya minta jangan akal-akalan. Jangan alihkan isu. Jangan alihkan masalah. Kami semua menunggu kasus penembakan pelajar pada 8 Desember 2014 di lapangan terbuka itu diungkap," pinta Yones (baca: #Penembakan di Paniai).
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, John NR Gobai mengatakan, pihaknya telah mengecek informasi penyanderaan ini kepada warga di sana dan ternyata tidak ada penyanderaan.
"Tidak ada yang sandera. Yang benar anggota tinggal dengan masyarakat atau dibantu oleh masyarakat. TNI berpikir mereka disandera karena mereka tidak sampai di Komopa. Jadi, jangan dibesar-besarkan, mari kita fokus kasus Paniai," kata John. (Admin/GE/Putri Papua/MS)
http://majalahselangkah.com/content/-tpn-pb-opm-paniai-nayatakantidak-ada-sandera-2-anggota-tni
Blogger Comment
Facebook Comment