AKSI DEMI KNPB MANOKWARI MENOLAK PILPRES 09 JULI 2014 |
Manokwari - SUARA DUKA DARI PAPUA. Pada hari ini Senin 30 Juni
2014 (dini hari), KNPB Manokwari Memediasi Rakyat West Papua dengan aksi damai
Protes atas Status Papua yang Bermasalah Sejak Tahun 1969 dan Menuntut
Penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat West Papua dan menyatakan Sikap Boikot
Pilpres/ Pemilihan Presiden Repblik Indonesia di Papua pada 9 Juli 2014
mendatang, berikut kronologisnya:
Aksi hari ini dimulai pada Jam,09.00 WP, Mulai Star dari depan kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) Menuju ke Lapangan Sepak Bola Amban Manokwari, aksi kali ini tidak seperti biasanya menuju ke arah kota yang merupakan daerah perkantoran dan tempat umum pemerintaan NKRI. Namun aksi kali dilaksanakan di daerah Gunung Salju Amban Manokwari yang merupakan Areal Kampus UNIPA.
Aksi hari ini dimulai pada Jam,09.00 WP, Mulai Star dari depan kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) Menuju ke Lapangan Sepak Bola Amban Manokwari, aksi kali ini tidak seperti biasanya menuju ke arah kota yang merupakan daerah perkantoran dan tempat umum pemerintaan NKRI. Namun aksi kali dilaksanakan di daerah Gunung Salju Amban Manokwari yang merupakan Areal Kampus UNIPA.
Pada saat masa aksi sedang
orasi-orasi Politik di jalan umum depan Kampus UNIPA, Kepolisian Resor
Manokwari datang dengan mobil Strada bersama anggotanya yang menggunakan dua
Truk Milik Kepolisian Kapolres Manokwari. Negosiasi pun dilakukan antara pihak
TNI/Polri dan kordinator aksi menyangkut penanggung jawab aksi.
Korlap menjawab dengan jelas bahwa penanggung jawab aksi Kami hari ini Jelas Yaitu: PRD Mnukwar, PNWP, IPWP dan ILWP dan disini KNPB selaku media akan memediasi Rakyat Wilayah Mnukwar. Aksi hari ini masi dalam tekanan ketat oleh militer TNI- POLRI dimana militer dari kesatuan lainya Seperti; BRIMOB, AU, AL Dan TNI pun mengambil bagian untuk menghadang masa aksi dengan persenjataan lengkap ditambah satu unit mobil barackuda anti huru-hara. Mereka menjaga di tempat biasa yang mana selalu memalang jalan ketika KNPB dan Rakyat Mnukwar akan aksi di hari-hari sebelumnya. Setelah selesai negosiasi masa aksi menuju ke lapangan amban Manokwari dengan Yel-yel Papua Merdeka.
Korlap menjawab dengan jelas bahwa penanggung jawab aksi Kami hari ini Jelas Yaitu: PRD Mnukwar, PNWP, IPWP dan ILWP dan disini KNPB selaku media akan memediasi Rakyat Wilayah Mnukwar. Aksi hari ini masi dalam tekanan ketat oleh militer TNI- POLRI dimana militer dari kesatuan lainya Seperti; BRIMOB, AU, AL Dan TNI pun mengambil bagian untuk menghadang masa aksi dengan persenjataan lengkap ditambah satu unit mobil barackuda anti huru-hara. Mereka menjaga di tempat biasa yang mana selalu memalang jalan ketika KNPB dan Rakyat Mnukwar akan aksi di hari-hari sebelumnya. Setelah selesai negosiasi masa aksi menuju ke lapangan amban Manokwari dengan Yel-yel Papua Merdeka.
Sesampainya masa aksi disana
kegiatanpun di mulai dengan doa dan orasi-orasi politik dari, Pemuda Mahasiswa,
Dalam Aksi Ini, Disaksikan Juga Presiden Mahasiswa Dan Wakil Presiden Mahasiswa
Unipa Yang baru Dilantik Oleh Rektor Unipa Pada Bulan Juni 2014,
Dalam Orasinya Presiden Mahasiswa Aloisius Siep menyatakan bahwa:
“Kehadiran Mereka berdua Merupakan Atas Nama Pribadi Bukan Atas Nama Universitas atau mengatasnamakan Mahasiswa Unipa” dan Dalam Orasinyapun ia menyatakan bahwa; “Pribadi Mereka masing-masing (anggta BEM UNIPA) Tetap Pada Posisi Kemauan Rakyat dan sangat mendukung Ketika Rakyat Menyatakan Boikot Pilpres Pada 9 Juli 2014” dengan kata lain “ Berpihak pada kemauan Rakyat.
Selanjutnya Orasi Dari KNPB Sekaligus Membacakan Statemen Politik dan Orasi Terakhir dari Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar (PRDM) dalam Orasi ke Orasi tersebut yang pada intinya kami lansirkan bahwa; “Keberadaan Indonesia di Tanah West Papua, Merupakan Ilegal dan tidak melalui Mekanisme Hukum Internasional yang benar dan Pelaksanaan PEPERA 1969 adalah Merupakan Cacat Hukum dan Moral. Maka dalam aksi kali ini Rakyat West Papua bersama KNPB dan PRD Wilayah Mnukwar Menyatakan keberadaan NKRI di West Papua adalah Ilegal dan tidak sesuai dengan hukum internasional. Oleh sebab itu “Kami Rakyat Pribumi West Papua Menolak dengan tegas Pemilihan Presiden NKRI atau PILPRES Pada tanggal 9 Juli Mendatang di Tanah West Papua dan Khusus di wilayah kepala Burung”. “Orang Papua Barat tidak Memilih Presiden Orang Indonesia”.
Akhirnya kegiatan ditutup dengan doa yang dibawakan oleh salah satu putri Papua dan tepat pukul 12.30 WP masa aksi foto bersama dan membubarkan diri. pulang ke kediaman masing-masing, berikut kami lampirkan foto-foto kegiatan:
“Kehadiran Mereka berdua Merupakan Atas Nama Pribadi Bukan Atas Nama Universitas atau mengatasnamakan Mahasiswa Unipa” dan Dalam Orasinyapun ia menyatakan bahwa; “Pribadi Mereka masing-masing (anggta BEM UNIPA) Tetap Pada Posisi Kemauan Rakyat dan sangat mendukung Ketika Rakyat Menyatakan Boikot Pilpres Pada 9 Juli 2014” dengan kata lain “ Berpihak pada kemauan Rakyat.
Selanjutnya Orasi Dari KNPB Sekaligus Membacakan Statemen Politik dan Orasi Terakhir dari Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar (PRDM) dalam Orasi ke Orasi tersebut yang pada intinya kami lansirkan bahwa; “Keberadaan Indonesia di Tanah West Papua, Merupakan Ilegal dan tidak melalui Mekanisme Hukum Internasional yang benar dan Pelaksanaan PEPERA 1969 adalah Merupakan Cacat Hukum dan Moral. Maka dalam aksi kali ini Rakyat West Papua bersama KNPB dan PRD Wilayah Mnukwar Menyatakan keberadaan NKRI di West Papua adalah Ilegal dan tidak sesuai dengan hukum internasional. Oleh sebab itu “Kami Rakyat Pribumi West Papua Menolak dengan tegas Pemilihan Presiden NKRI atau PILPRES Pada tanggal 9 Juli Mendatang di Tanah West Papua dan Khusus di wilayah kepala Burung”. “Orang Papua Barat tidak Memilih Presiden Orang Indonesia”.
Akhirnya kegiatan ditutup dengan doa yang dibawakan oleh salah satu putri Papua dan tepat pukul 12.30 WP masa aksi foto bersama dan membubarkan diri. pulang ke kediaman masing-masing, berikut kami lampirkan foto-foto kegiatan:
Berikut Foto-foto.
Sumber : http://nestasuhunfree.blogspot.com/2014/06/knpb-wilayah-mnukwar-mediasi-rakyat.html
Blogger Comment
Facebook Comment