Anggota DPRD Mimika, Luther Wakerkwa, saat di
wawancara di Kwamki Narama (Jubi/Eveerth)
|
Hal ini disampaikan, Anggota DPRD Mimika, Luther Wakerkwa, sekaligus menjelaskan, dirinya bersama rekannya Yan Sampe, mewakili Komisi B DPRD Mimika melakukan kunjungan kerja ke Distrik Kwamki Narama untuk mendengar lansung masalah-masalah pembangunan dan ternyata masalah pembangunan jalan masih menjadi kendala. “Memang ada beberapa ruas jalan yang terlihat mulai di ratakan dan dibangun, namun di tengah-tengah distrik bisa terlihat banyak yang rusak dan lubang-lubang, sehingga butuh perbaikan,” ujar Luther, di Timika, Kabupaten Mimika, Jumat (6/9).
Dirinya mengakui, banyak saran dan aspirasi yang masuk dan diterima dewan, dimana pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah bersama kontraktor yang dipercayakan selalu mengeluh masalah gangguan keamanan, sehingga berdampak kearah tersebut. “Sekarang ini masyarakat menginginkan pembangunan, sehingga jangan lagi berargumentasi atau alas an keamanan lalu tidak membangun jalan atau pembangunan bidang lainnya,” pesan Luther, yang juga dibesarkan dan hidup lama di Kwamki Narama.
Luther menyarankan, agar setiap pembangunan yang dikerjakan di Kwamki Narama harus melibatkan partisipasi masyarakat, dimana setiap proyek pengerjaan jalan atau bangunan juga melibatkan pemuda-pemuda yang ada, sehingga ada rasa memiliki. “Kalau semua sibuk dengan pembangunan, pasti tidak ada kegiatan lain dank arena pemuda atau masyarakat setempat yang membangun, jadi pasti ada rasa memiliki,” nilainya.
Pihaknya juga berharap, selain pembangunan jalan dari Dinas PU Mimika, juga kepada Dinas Perhubungan Mimika agar menyediakan sarana transportasi bagi masyarakat. “Semua aspirasi tentunya akan disampaikan dalam rapat pleno dewan dan nantinya akan diteruskan kepada dinas atau instansi yang terkait untuk disikapi secara bijaksana,” kata Luther.
Sementara itu, Kepala Distrik Kwamki Narama, Slamet Sutejo mengakui selama ini jalan yang dibangun belum mencapai keseluruhan badan jalan antara ujung kampong dengan ujung kampong lainnya, sebab banyak yang berlubang dan rusak.
“Kalau yang di tengah distrik saja seperti ini, apalagi kalau masuk ke kampung – kampung, padahal Distrik Kwamki Narama masih berada di dalam kota, sehingga masyarakat juga menyampaikan kepada saya supaya meminta kepada dinas pekerjaan umum kabupaten Mimika agar dapat membangun jalan yang baik,” kata Slamet. (Jubi/Eveerth)
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar :
Posting Komentar