Tampak sejumlah anggota TNI AU dari Pasukan
Khas (PASKHAS) TNI Angkatan Udara di depan
pintu pesawat Bandara
Enarotali. Foto: Mettu
|
"Mereka tidak hanya jaga Bandara tetapi ada yang malah jual-jual tiket. Kami jadi takut," kata Marinus Gobaym salah satu intelektual di Paniai kepada majalahselangkah.com, Sabtu, (07/09/13).
Tidak hanya itu, kata dia, cukup meresahkan juga karena penumpang diminta membayar ongkos pesawat lebih dari seharusnya. Misalnya satu penumpang tujuan Timika sebesar Rp1.200,000 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tetapi dinaikan menjadi Rp1.400.000 (satu juta empat ratus ribu rupiah).
"Tidak hitung kalau penumpang yang berangkat pesawat extra fliht. Pasti diminta bayar tambahan dua ratus ribu lagi. Hal yang sama diperlakukan juga kepada penumpang tujuan ke Nabire," katanya.
"Masyarakat yang biasanya ramai mengantar sanak-keluarga yang ingin bepergian, saat ini jarang-jarang karena pintu masuk ke lapangan terbang dan pintu masuk ruang tunggu dijaga ketat oleh militer dengan berpakaian Abri dilengkapi dengan senjata. Mereka selalu memeriksa penumpang yang datang maupun pergi dari Bandara Enarotali," katanya menjelaskan.
Dikatakanya, mereka (TNI) kendalikan semua aktivitas mulai dari pendaftaran penumpang, pesawat hingga pengaturan barang bawaan penumpang hingga penagihan airportax sebesar sepuluh ribu rupiah.
Warga lain, Anton Magai mendesak Bupati dan Wakil Bupati Paniai, Hengki Kayame dan Yohanis Youw beserta dinas teknis untuk segera perhatikan kondisi ini. Khusus Bupati dan Wakil Bupati Paniai, kami minta untuk evaluasi kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Paniai soal penanganan Bandara, katanya.
Diberitakan, pasca penembakan terhadap pesawat Trigana Air jenis Twin Otter dengan nomor Registrasi PK-YRF oleh Orang Tak Dikenal di bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya Papua pada (08/04/2012) lalu sejumlah anggota PASKHAS TNI Angkatan Udara disiagakan disejumlah bandara yang ada di pedalaman pegunungan tengah Papua termasuk di bandara Kabupaten Paniai.
Komandan Satuan Tugas Pengaman Bandara Sinak Illaga Kabupaten Puncak, Papua Lettu Akni Vitalis seperti dikutip Tribunnews mengaku ditempatkannya personil paskas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden RI melalui perintah khusus Kepala Staf TNI-AU guna mengamankan setiap bandara perintis di Papua. (Mettu Badii/Yermias/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar :
Posting Komentar