News
Loading...

Senator USA Juga Bisa ke Papua

Ketua Umum Persekutan Gereja-Gereja Baptis Papua  Socratez Sofyan  Yoman
jAYAPURA—Pernyataan Senator Australia Richard Di Natale berencana mengunjungi Papua, Indonesia, dan mengajak serta rombongan Jurnalis dan Aktivis HAM untuk melihat kondisi di Papua, mendapat dukungan Ketua Umum Persekutan Gereja-Gereja Baptis Papua  Socratez Sofyan  Yoman ketika dikonfirmasi Bintang Papua diruang kerjanya, Jumat (11/10).  Bahkan lanjutnya tak hanya senator Australia, tetapi juga senator USA juga bisa datang ke Papua. 

Dikatakan, pihaknya  setuju  dengan rencana Senator Australia  Richard Di Natale mengunjungi Papua, dan mengajak serta rombongan Jurnalis dan Aktivis HAM untuk melihat kondisi di Papua. Hanya  saja, memerlukan  kemauan politik  pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, untuk membuat  suatu keputusan dan  pernyataan resmi bahwa pemerintah  Indonesia membuka akses kepada jurnalis dan aktivis  HAM asing masuk ke Papua. 
 
Pasalnya,apabila  memang  pemerintah Indonesia sudah  50  tahun membangun dan melakukan perubahan di Papua, beri  mereka  ruang datang ke Papua untukmeliput dan menyampaikan turut membantu pemerintah Indonesia  menerjemahkan kepada masyarakat internasional sekaligus  bisa membantah semua tudingan yang dilakukan orang Papua bahwa ada pelanggaran HAM, ada pembantaian etnis Melanesia, ada kegagalan kepada internasional. 

“Itu yang sangat membantu. Tapi kenapa Jurnalis dan Aktivis  HAM Asing justru  dilarang ke Papua, padahal  ada tujuan dan misi baik. Ini ketakutan  yang berlebihan. Ini pemerintah Indonesia  paranoid atau negara paranoid,” tukas Socratez.
Karena itu,  tandas  Socratez,  pihaknya menyambut baik pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe, S.I.P., M.H., bahwa pemerintah daerah Papua membuka akses seluas-luasnya kepada jurnalis dan aktivis HAM asing  untuk datang  ke Papua dan memberikan  jaminan  keamanan kepada mereka.   

“Kebijakan Gubernur  itu kepanjangan tangan pemerintah Indonesia, sehingga Jakarta mau tak mau dengar  atau tidak bukan masalah. Senator Australia  datang silahkan saja,ini era keterbukaan. Tak ada masalah kalau ada  yang  larang kita pertanyakan. Ko sembunyikan apa di Papua,” tegas Socratez.

Apalagi, kata  Socratez,  saat ini dunia  makin terbuka,  makin  mengglobal.  Saat ini  juga  ada kebebasan berpolitik, kebebasan berpendapat, kebebasan berdemokrasi, kebebasan ruang  bergerak, sehingga bukan hanya Senator Australia, tapi  Senator  USA juga bisa datang ke Papua. Tak ada alasan untuk  pemerintah Indonesia melarang jurnalis  dan aktivis  HAM Asing ke Papua. Kalau Anda membangun didalam Otsus yang benar bawa Jurnalis dan Aktivis  HAM Asing untuk melihat realitas  di lapangan. 

“Kalau pemerintah Indonesia membatasi ruang gerak atau masuknya  Jurnalis dan Aktivis  HAM  asing ke Papua  berarti mereka menyembunyikan sesuatu  yang  tak beres di Papua seperti  pelanggaran HAM, pemusnahan etnis Melanesia,”  tandasnya. 

Socratez  menyatakan,  pernyataan Senator Australia itu pintar dan cerdas  menerjemakan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe, S.I.P., M.H.,pihaknya  juga memberikan apresiasi  kepada seorang  Gubernur   sebagai anak daerah yang  lahir besar di Papua. Dia melihat  penderitaan, kegelisahan, kesusahan suku bangsanya seperti  seorang ‘Si Daud Kecil’ yang berbicara di tanah belantara kekerasan ini dia berseru-seru. Padahal  sebenarnya  dia menghadapi  Goliat  dan  Firaun  Besar di Jakarta. 

“Tapi Lukas Enembe ibarat  seorang  ‘Daud Kecil’ yang berseru-seru di padang  belantara  kekerasan dan kejahatan  kemanusiaan supaya  kejahatan itu harus  berhenti. Kekerasan itu harus dihindari,” tukas Socratez. 

Socratez  menuturkan,  pihaknya  merasa tak adil, apabila pemerintah Indonesia justru mengizinkan  investor-investor asing masuk  ke Papua. Padahal investor-investor itu  bagian integral yang tak  bisa  dipisahkan dari perampok, pencuri dan pembunuh. 

“Itu  diizinkan dan mereka ada kekuatan-kekuatan  yang mereka bangun disini untuk melumpuhkan  dan menghancurkan masa depan orang asli Papua. Menghancurkan dan merampok  hutan, tanah dan alamorang Papua,” tegas Socratez. (mdc/don/l03)

sUMBER :  http://www.bintangpapua.com/
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar