Oleh, *Natho M Pigai
Memang dari pandangan Para Kolonialis Indonesia dan
selapisan warga Indonesia khusunya di pulau jawa menganggap OAP/OPM itu separatis, Negara Indonesia hayalannya
tak di sadari, Orang asli Papua itu Bukan Separatis mereka benar-benar menyuarakan atas keadilan dan
kebenaran dan atas dasar sejarah untuk melepaskan diri dari Negara Indonesia
ini, Oleh karena itu,Negara Indonesia dan Amerika Serikat mengaku kedaulan West
Papua sebagai Negara.
Ini Bukan hal baru lagi Papua minta untuk Merdeka, Sejak Tahun 1961 itu sudah di akui sebagai Negara West Papua tetapi Negara
Indonesia menggalang atau tidak mengaku bahwa West Papua sebagai negara
dan untuk Papua tetap dalam bingkai
NKRI dan sejak dibentuknya OPM 1965 di Manokwari, OPM terus meminta nasional
dan internasional dukung untuk Papua merdeka.
Setiap aksi pun pola yang sama. Langsung ataupun tidak, persoalan yang dihadapi Papua Barat saat ini merupakan persoalan HAM, Maka dari itu Negara Indonesia harus bertanggunjawab atas ketidakbenaran di
atas tanah Papua, Karena kami lagi mau hidup dengan damai di atas
tanah kami sendiri.
Persoalan Papua bukan persoalan
yang kecil bisa ada sejumlah kepentingan yang terkait, baik itu bisnis, politis,
maupun unsur-unsur yang lain untuk mengecewakan, menindas rakyat papua,
bahkan untuk membunuh rakyat papua, yang terpencil di pegunungan dan/ pesisir di tanah Papua. “Inilah yang harus diwaspadai.
Apa yang terjadi di Papua menandakan kurang tegas dan tidak seriusnya pemerintah mengambil
tindakan terhadap separatis TNI/Porli. Sangat berbeda ketika pemerintah
melakukan perang melawan terorisme katanya seolah-olah hilang dari permukaan.
Tak heran mempertanyakan
penanganan kasus Papua ini. Mengapa pemerintah tidak menyebut mereka sebagai
teroris, padahal jelas TNI/Porli terus melakukan teror kepada masyarakat sipil dan para
pejuang papua.
Sikap pemerintah dikarenakan
operasi militer atau pendekatan keamanan dianggap terlalu biasa saja. Pemerintah
sendiri takut karena di bayar oleh negara indonesia, pelanggaran-pelanggaran
HAM pun tidak di tegas pemerintah setempat.Pemerintah terus didorong upaya
dialog.
Dari berbagai ancaman yang
terjadi, tidak ada sikap baik dari pemerintah setempat terhadap penindasan
warga Papua. Soalnya, ancaman itu adalah permainan orang-orang atau kelompok
elite tertentu. Siapapun yang menang rakyat Papua kembali menjadi korban.
Penulis adalah Mahasiswa Papua kuliah di Bandung Jawa
Barat
sUMNER : http://suarakritingfree.blogspot.com
0 komentar :
Posting Komentar