News
Loading...

Mahasiswa Papua di Bogor Tuntut Pengusaha Asing Pergi dari Papua

Massa AMP Komite Kota Bogoro melakukan aksi
demonstrasi mendukung didirikannya kantor OPM di
Belanda (Foto: Geitoga Gobai/SP)
KBRN, Bogor : Puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) gelar unjuk rasa di Tugu Kujang, Bogor. Dalam aksinya mereka menuntut kebebasan serta demokrasi hidup rakyat Papua sesuai yang tertuang dalam Perjanjian New York 15 Agustus 1962.
"Berikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi bagi rakyat Papua," ujar Amona (27) Mahasiswa Papua, saat orasi di pelataran tugu kujang Kota Bogor, Kamis (15/8/2013).
Di katakan Amona, dalam kesepakatan perjanjian New York 15 Agustus 1962 silam antara Pemerintah Belanda dan Indonesia, warga Papua Barat secara sah diberikan kebebasan dalam menentukan dan membangun keberlangsungan hidupnya.
Indonesia yang diberi tanggung jawab untuk mempersiapkan penentuan nasib rakyat Papua kata dia malah tak menjalankan sesuai kesepakatan dalam perjanjian.
"Tutup dan hentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan multinasional milik negera imperialis seperti freeport, Medco, LNG, Corindo di bumi Papua," teriaknya.
Ia menegaskan, dalam membangun keberlangsungan ekonomi, sosial dan HAM pada  perjanjian New York tertera  jelas tidak ada campur tangan negara asing.
"Perusahaan asing tersebut terus mengeruk kekayaan sumber daya alam kami tanpa memperhatikan kesejahteraan warga Papua," katanya.
Aksi demontrasi yang dilakukan di depan Tuugu Kujang Bogor tersebut sempat membuat arus lalu lintas sekitar mengular. Ratusan petugas dari Polres Bogor diterjunkan untuk mengawal massa tersebut. (Yofri/LL/HF)


Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment