News
Loading...

Gubernur Tuding Jubi Media KNPB, Ini Komentar Public

Gubernur Papua, Lukas Enembe (Jubi/Aprilla)
Jayapura – Terkait pemberitaan tudingan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang tiba-tiba menyebut media online tabloidjubi.com dan Majalah Jubi sebagai media Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA di Abepura, Kota Jayapura, Sabtu, 17 Agustus 2013 lalu, menuai beragam komentar dari warga.

Pantauan tabloidjubi.com terhadap pemberitaan Gubernur Papua : JUBI Itu Media KNPB hingga Sabtu, 24 Agustus 2013, jumlah pembaca berita itu sudah mencapai ribuan lebih.Tak hanya itu, sebanyak 47 komentar warga pembaca terpampang di bawah berita tersebut. Sebagian warga mengulangi komentarnya. Komentar yang ditulis di dinding website online tabloidjubi.com, tepatnya di bawah berita tudingan ini, beragam. Kebanyakan komentar bernada emosi dan sindirian. Lainnya lagi, bernada memojokan, nasihat dan memuji media JUBI.

Komentar dibuka oleh Pimpinan Redaksi online tabloidjubi.com dan Majalah Jubi, Victor Mambor. Victor menulis, menjadi jujur terkadang menyakitkan bagi sebagian orang. Komentar Victor ditanggapi dengan nada sindiran oleh Sabaruddin A Paembonan. Sabaruddin menulis, awas jagan sampai terbalik. Dari komentar Sabaruddin, Yander Rumaropen Jenures malah emosi. Yander menulis komentarnya dengan nada emosi menyebut Sabaruddin A Paembonan. Komentar sindiran tak henti-hentinya menyerang Victor Mambor. BJ Kammi Wondei menyindir komentar Victor dengan menulis, lebih menyakitkan apabila sudah tergoda.

Komentar emosi dan tertawa serta salut untukJUBI, datang dari Komite Pusat Amp. Komite ini menulis, coba periksa pace gub di dokter spesialis saraf, jangan sampe dia kena kangker saraf tu. hehehe. Setelah emosi dan tertawa, komite ini salut kepada JUBI. “Salut untuk smua crew Jubi. Jabat erat selalu. Salju!,” tulis Komite Amp lagi. Wenas Denny Gimbal Kobogau menanggapi komentar Amp dengan menyatakan, betul kom. kasihan objek NKRI ini.

Komentar berbeda datang dari Aston Situmorang. Aston membuka komentarnya dengan tertawa panjang, selanjutnya mengkritik Gubernur Lukas. “Hahahahha. besok-besok kalo JUBI muat tentang pencurian, pemerkosaan, dinggap JUBI pencuri dan pemerkosa. xixixixixi. Aneh tuh kesimpulannya BOS. Saya yakin Gub tidak cukup waktu untuk baca JUBI ONLINE sehingga penasihatnya atau karena tekanan yang membisik aneh-aneh buat Gub statementnya malah kabuuuurrrrr.Tapi, semoga hal ini menjadikan JUBI terpacu untuk makin giat memberitakan apa yang benar dan seharusnya. Ini makna Kebebasan Pers yang mesti dihargai siapapun sekalipun oleh Gubernur,” tulis Aston.

Kritikan tajam lainnya terhadap Gubernur Lukas Enembe, terkuak dalam komentar Dommy Rumere Simyapen. “Terbentuk Jubi di Papua dan siapa yang membentuk harusnya , Pa Gub Harus Tau,” tulis Dommy. Meski BJ Kammi Wondei sudah berkomentar, namun ia kembali lagi mengkritik dan menertawakan Gubernur. “Hahahahhaa sudah tra jelas nih. Seorang publik figur. Jadi kedodoran tanpa, sudah parah informannya gubernur terlalu mempengaruhi pola pandang gubernur????,” tulis BJ Kammi.

Ada satu komentar yang menilai wajar Gubernur berkomentar demikian. “Karena media cetak dan elektronik punya kepentingan bisnis dan poltik. media cetak/elektronik, punya kepentingan (bisnis dan politik). Dan itu ada pada pemiliknya (sponsornya). Wajar saja. Orang/institusi yang dikritik itu merespons/reaksi. itu juga wajar. no problem,” tulis Untung Muhdiarto. Tak hanya sejumlah komentar ini, sederet komentar lainnya bervariasi antre dibawah diding berita.

Diantaranya, dari Aby Yohame. Aby menulis, sebenarnya pa gubernur sampaikan langsung ke personil media atau secara resmi dan tertulis sebagai bntuk pembinaan, kalau berbisik kepada Pangdam, orang Papua menilai seakan mengadu, sebelum semua kebijkan berpihak yang baik terwujud jangan sampai orang Papua merasa ditampar. “Sekarang semua saluran akspresi seakan disumbat kecuali media online, harap pa Gub. Sebgai anak daerah yang pernah menyaksikan penderitaan karena orang Papua berekspresi, mohon dengan sabar merangkul sebagai gubernur. Jangan pernah berbisik ke Pangdam atau Kapolda, bisa saja orang Papua menilai pa Gub lebih banyak dengar bisikan disekitarnya, wa noe,” tulis Aby dalam lanjutan komentarnya.

Puluhan komentar itu ditutup oleh Turius Wenda. “Malu aku tunjukan dan menjual kebodohan. Coba cek baik-baik, mungkin dia salah sebut atau salah dengar ngalah seorang Gubernur bicara demikian,” tulis Turius Wenda menutup 47 komentar yang tertapampang di bawah pemberitaan berjudul Gubernur Papua : JUBI Itu Media KNPB. (Jubi/Beny)

Sumber : http://tabloidjubi.com

Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar