Burung Mambruk, Lambang Negara West Papua (Dok.Pribadi) |
Cinta tanpa perjuangan tidak akan mencapai tujuan, Namun bila kita mencintai
sesuatu tentunya pasti mengalami pengorbanan, penderitaan, dan banyak problema yang harus kita dilewati bagi siapapun yang mencintai
negerinya. Oleh karenanya, sejauh manakah? saudara dan saudari dengan saya
memiliki kapabilitas yang membangun kemajuan pendidikan di negeri yang kita
cintai ?.
Ketika
kami masih mudah, kami berfikir bahwa apa makna dan arti kata "cinta"
kata cinta, yang berarti mengasihi sesama rasnya, budayanya, dan jati diri
sebagai negeri yang sedang dicintainya. jadi Patriot sangat membutuhkan cinta
tanah air sebagai pemberian sang pencipta alam semesta. Diharapkan kepada kita
semua, bahwa renungkan terlebih dahulu
perjuangan para leluhur yang begitu telah mencintainya dengan segenap hati.
Negeri
adalah suatu wilayah tempat tinggal, kampung halaman, dan tempat kelahiran kita.
Apabila kita mencintai negerinya sendiri, lagi pula kita mencintai diri
individu segabai identitas bangsa, oleh karena itu kita berjuang dalam berbagai
upaya bersama agar makna hidup kata "cintai negerimu dengan segenap
hati" ini dapat terwujud dan menegakan keadilan dan kebenaran menjadi
power atau kekuatan yang tak dapat dikalahkan oleh penguasa didunia.
Yang berminat dan berjiwa Patriot serta memiliki rasa
Nasionalisme Papua yang telah tertanam menjadi Ideologi murni, mari rapatkan barisan.
Sejak awal kami
berikrar bersama massa rakyat kami, rakyat bangsa West Papua bahwa perjuangan
kami adalah perjuangan yang damai. Kami manusia bermartabat yang sangat memahami
arti kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi. Kami sangat yakin bahwa perjuangan
damai adalah satu-satunya metode dalam perjuangan kami menuntut hak kami
sebagai suatu bangsa yang layak merdeka diatas tanah kami.
Kami sangat meyakini politik kolonialisme Indonesia diatas tanah kami, bahwa Indonesia dengan kekuatan hukum terus menghukum aktivis KNPB tanpa keadilan; Indonesia dengan kekuatan TNI/Polri terus menangkap, mengintimidasi, meneror dan membunuh aktivis West Papua guna mendegradasi gerakan perjuangan damai yang dilakukan oleh KNPB.
Kami sangat meyakini politik kolonialisme Indonesia diatas tanah kami, bahwa Indonesia dengan kekuatan hukum terus menghukum aktivis KNPB tanpa keadilan; Indonesia dengan kekuatan TNI/Polri terus menangkap, mengintimidasi, meneror dan membunuh aktivis West Papua guna mendegradasi gerakan perjuangan damai yang dilakukan oleh KNPB.
Juga, kami sangat yakin bahwa media cetak maupun elektronik dipakai oleh Indonesia sebagai alat propaganda penguasa agar mampu mempolarisasi opini nasional Indonesia maupun Internasional dengan membuat berita-berita palsu untuk memperburuk citra gerakan damai yang kami lakukan di West Papua.
Oleh karenanya, bersama rakyat kami, bersama leluhur kami, bersama tulang-belulang yang bertebaran diatas tanah surga, bersama cucuran darah dan air mata rakyat pemilik negeri, dan bersama Allah moyang kami bangsa Papua, demi pembebasan untuk perdamaian dunia, kami katakan dengan tegas bahwa kami tidak akan mundur satu langkah pun dari garis perlawanan, walau hilang patriot kami, tidak akan mampu engkau goyah garda revolusi kami, sebab hanya ada satu kata “LAWAN” dalam setiap darah yang mengalir di tubuh kami.
Sejak awal kami berikrar bersama massa rakyat kami, rakyat
bangsa West Papua bahwa perjuangan kami adalah perjuangan yang damai. Kami
manusia bermartabat yang sangat memahami arti kemanusiaan, keadilan, dan
demokrasi. Kami sangat yakin bahwa perjuangan damai adalah satu-satunya metode
dalam perjuangan kami menuntut hak kami sebagai suatu bangsa yang layak merdeka
diatas tanah kami.
Kami sangat meyakini politik kolonialisme Indonesia diatas
tanah kami, bahwa Indonesia dengan kekuatan hukum terus menghukum aktivis KNPB
tanpa keadilan; Indonesia dengan kekuatan TNI/Polri terus menangkap,
mengintimidasi, meneror dan membunuh aktivis West Papua guna mendegradasi gerakan
perjuangan damai yang dilakukan oleh KNPB.
Juga, kami sangat yakin bahwa media cetak maupun elektronik dipakai oleh Indonesia sebagai alat propaganda penguasa agar mampu mempolarisasi opini nasional Indonesia maupun internasional dengan membuat berita-berita palsu untuk memperburuk citra gerakan damai yang kami lakukan di West Papua.
Oleh karenanya, bersama rakyat kami, bersama leluhur kami, bersama tulang-belulang yang bertebaran diatas tanah surga, bersama cucuran darah dan air mata rakyat pemilik negeri, dan bersama Allah moyang kami bangsa Papua, demi pembebasan untuk perdamaian dunia, kami katakan dengan tegas bahwa kami tidak akan mundur satu langkah pun dari garis perlawanan, walau hilang patriot kami, tidak akan mampu engkau goyah garda revolusi kami, sebab hanya ada satu kata “LAWAN” dalam setiap darah yang mengalir di tubuh kami. (UN/EKi/Viktor Ye)/http://www.umaginews.com
0 komentar :
Posting Komentar