Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar
demo damai,depan gedung sate bandung jawa
barat Rabu, 1 Mei
2013 (Jubi/Ones Madai)
|
Surabaya, 13/8 -Kepala Satuan (Kasat) Intel, Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya,
tidak mengeluarkan izin bagi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) untuk
menggelar demo damai dalam rangka memperingati diselenggarakannya New
York Agreement pada 15 Agustus 1962, dan mendukung pembukaan kantor
Free West Papua Campaign di Belanda, di tanggal yang sama.
Hal disampaikan koordinator aksi Theodorus Tekege, kepada
tabloidjubi.com, di Manyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/8). “Kami
mau menyikapi aksi serentak tanggal 15 Agustus, namun kasat intel
polwiltabes tolak dengan berbagai macam alasan,” ujarnya.
Alasan penolakan, lanjut tekege, karena di titik terakhir demo, areal
gedung Grahadi telah digunakan untuk gladi bersih persiapan tujuh
belasan.“Saudara mau berorasi politik didepan gedung Grahadi untuk
tanggal 15-16 itu jelas ngak bisa. soalnya dimana tempat kalian sering
berorasi itu, sudah didirikan mimbar untuk upacara 17-an,” tutur
Tekege, sembari meniru kata-kata dari petugas kasat intel Polwiltabes.
Alasan lain dari kepolisian, kata Theo, semua petugas sibuk mengawasi
serta mengkawal jalannya prosesi gladi bersih. “Tanggal 15 dan 16 itu,
kami sibuk untuk mengkawali prosesi gladi bersih di Gedung Grahadi,”
kata petugas Polwitabes itu.
Menurutnya, apabila AMP demo, maka akan memilih mengambil tempat
orasi ditempat yang kosong tanpa menghalangi jalannya prosesi gladi
bersih. “itupun tidak diterima,” katanya. Hingga berita ini terbit,
belum ada konfirmasi dari kasat Intel Polwiltabes Surabaya. (Jubi/Ones Madai)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment