Pintu gapura Kampus Uncen yang dipalang mahasiswa (Jubi/Mawel) |
Abepura, Jubi – Mahasiswa Universitas Cenderawasih yang tergabung dalam aksi Mahasiswa Fakultas Kedokteran menilai, Rektor Uncen Prof. Dr. Karel Sesa, M.Si., tidak mampu memimpin Uncen. Penilaian itu didasarkan pada belum selesainya masalah di Fakultas Kedoteran yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan, ketika para mahasiswa menuntut kejelasan pejabat Dekan FK dengan menggelar unjuk rasa dan memalang kampus, rektor juga tidak memberikan respons yang baik.
Hingga kini para mahasiswa Uncen yang berunjuk rasa tidak tahu keberadaan Karel Sesa. Ketidakjelasan keberadaan rektor itu membuat mahasiswa berkesimpulan rektornya tidak mampu memimpin Uncen.
“Ini bukti bahwa rektor Uncen lari dari masalah. Rektor membuktikan dirinya tidak mampu jadi pemimpin,”kata Benyamin Lagowan, koordinator aksi FK Uncen kepada Jubi di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (6/10).
Pria yang menjadi sutradara film Cinta dari Wamena itu berharap rektor bisa menerbitkan surat keputusan pemberhetian Dekan FK lama dan mengangkat pelaksana tugas sebagai solusi untuk membuka palang.
“Kalau sampai besok (7/10), rektor tidak menerbitkan SK, kami tidak akan pernah membuka palang. Palang akan dibuka jika SK pelaksana tugas dekan ada. Tidak akan ada yang buka palang sebab pada prinsipnya semua masyarakat di Papua sudah tahu dan tinggal menunggu reaksi rektor,” kata Lagowan.
Lagowan mengakui, hingga Senin (6/10) tidak ada respons pihak universitas. Pihaknya masih menanti respons kampus. Kalau tidak, kata Lagowamasalah ini akan berlarut-larut dalam permainan kepentingan. Kepentingan rektor bertolak belakang dengan kepentingan mahasiswa yang mau belajar.
Pemalangan ini puncak dari kekecewaan mahasiswa FK yang tidak kuliah selama lima bulan sejak Mei lalu. Kemudiana, Rektor Uncen juga berjanji menerbitkan SK pemberhentian dan SK pelaksana tugas dekan FK namun tidak pernah penuhi hingga hari ini
Dua hari lalu, Sabtu (4/10), Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Fredrik Sokoy, mengatakan keputusan senat dosen memang sudah ada, tetapi rektor sibuk. Kesibukan itu menyebabkan rektor belum menandatangani hasil keputusan hasil rapat Senat Dosen Universitas.
“Kita tidak bisa intervensi kesibukan beliau. Kemungkinnan besok (Minggu, 5/10) atau lusa (Senin, 6/10) rektor akan terbitkan SK,” kata Sokoy melalui telepon selulernya kepada Jubi, Sabtu lalu (4/10). (Mawel Benny)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment