Aktivis-HAM-AS-Soroti-Penunjukan-Ryamizard-Ryacudu-Sebagai-Menhan-Liputan-Berita-VOA |
Terutama mengingat selama kampanye,
presiden Jokowi menyambut baik ajakan meninjau kembali masalah
pelanggaran ham masa lalu. “ Ia baru saja menjabat jadi masih sulit
untuk di nilai, kata aktivis via skype. Jokowi menurut mereka telah
menjanjikan reformasi sehingga tidak akan meneruskan politik lama.
Pejuang HAM dari ETAN itu mengatakan lagi, karena masih muda, Ia (Joko
Widodo) tidak pernah terlibat dalam pemerintahan Suharto.
ETAN mengira Jokowi tidak seperti tokoh
politik yang berpengaruh lainnya. Tapi kabinetnya, bisa menjadi indikasi
cara Ia memerintah nanti. Ia masih terikat politik tradisional,
membangun koalisi, ungkap seorang aktivis dikutip dari (youtube VOA) 28 Oktober 2014.
Voice Of Amerika berbahasa Indonesia
memberitakan bahwa kalangan HAM menyoroti dua hal terkait Ryamizard
Ryacudu. Pertama pernyataanya bahwa siapapun yang membunuh tokoh
pembebasan Papua Theys Eluai tahun 2001 adalah pahlawan. Kedua penolakan
mantan KASAD era Megawati yang kini jabat menhan terkait rekomendasinya
atas penghentian operasi militer di Aceh tahun 2003.
Isu HAM kerap menjadi ganjalan dalam
hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat dimasa lalu. Apakah
penunjukan Ryamizard Ryacudu kali ini juga menjadi ganjalan? VOA pada
kesempatan meliput pernyataan jubir deplu AS, menanyakan komentar
jurubicara departemen luar negeri AS mengenai penunjukan ini.
Dijawab sang jubir menlu AS “Minta maaf,
saya belum bisa memberikan komentar tentang itu. Pengumuman kabinetnya,
secara umum, menunjukkan langkah positif. Karena Ia baru dilantik
minggu lalu. Dan pertemuannya dengan menlu Kerry menunjukkan keakraban.
Saya akan cek apakah isu ini menjadi masalah.
Dari Indonesia, kepada wartawan,
Ryamizard Ryacudu menolak tuduhan pelanggaran ham dan menyatakan
kalangan HAM dan aktivis jurnalis harusnya tau bahwa dia orang yang
bersih selama 35 tahun karier militernya. Demikian VOA melaporkan dari
Washington DC. (Arkilaus Baho)
Sumber : www.pusaka.or.id
Blogger Comment
Facebook Comment