Para Siswa SD YPPGI 2 Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, saat foto bersama (Jubi/Eveerth) |
Kepala Sekolah SD YPPGI 2, Enos R Wenda mengatakan, sejak sekolah dibuka hingga sekarang, belum memiliki ruangan kantor layaknya sekolah lain. Sehingga, tamu yang berkunjung di sekolah hanya dapat dilayani di meja piket guru yang berada di halaman sekolah.
Selain itu, tidak adanya ruangan kantor, membuat para guru saat akan menunggu pergantian jam pelajaran hanya bisa menanti di meja piket.
“Jadi setiap hari guru masuk untuk persiapan melaksanakan kegiatan belajar mengajar hanya di depan meja piket saja, sambil menunggu pergantian jam pelajaran. Dengan tidak memiliki ruangan kantor sekolah, maka kami juga tidak memiliki ATK, Komputer dan Fasilitas meja kursi untuk guru serta ruangan kepala sekolah,” ujarnya.
Selain itu juga, tidak adanya pagar sekolah membuat para murid dapat leluasa keluar dari halaman sekolah. “Sekolah juga tidak memiliki pagar sebagai pengamanan siswa dalam waktu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, kondisi ruangan kelas sudah melebihi kapasitas, sehingga satu meja bisa ditempati hingga 4 murid. “Selain itu ada juga ruangan kelas yang tidak memadai karena jumlah siswa melebihi kapasitas ruangan kelas sehingga satu meja bisa di tempati 3 sampai 4 siswa,” terangnya.
Diakuinya, meski Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Mimika, telah membantu membangun 3 ruang kelas, namun hingga saat ini belum dapat digunakan karena tidak adanya fasilitas di dalam ruangan.
“Dari Dinas Pendidikan Dasar telah membantu kami dalam pembangunan tiga ruang kelas. Meski sudah selesai tetapi belum di gunakan karena untuk fasilitas meja dan kursi belum ada. Sehingga, untuk pengadaan meja dan kursi untuk tiga ruangan kelas kami lagi dalam usaha agar siswa bisa dapat menggunakan ruang belajar yang nyaman,” jelasnya.
Ia berharap, Pemda dapat membantu membangun satu ruangan lagi untuk dijadikan sebagai kantor dan mendirikan pagar sekolah.
“Kami berharap Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Dasar agar bisa membantu kami dalam pembangunan ruangan kantor sekolah serta pagar sekolah yang sampai saat ini belum ada, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar sesuai dengan tuntutan pendidikan,” harapnya.
Sementara itu, Ella, Seorang Siswi Sekolah Dasar, mengaku senang bisa belajar membaca dan berhitung, tetapi kadang ruangan kelas penuh, karena bangku juga kurang untuk kami duduk. “Yang penting guru – guru bisa masuk dan kami belajar dengan baik,” ucap pelajar sekolah dasar ini. Jumlah siswa berkisar 400 siswa. (Eveerth Joumilena)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment