ILUSTRASI MASYARAKAT ADAT PAPUA (kepadamu.com) |
Jayapura, 10/8 (Jubi) – Perayaan Hari Masyarakat
Pribumi Internasional yang jatuh pada (9/8) kemarin, baru dirayakan
masyarakat pribumi Papua di P3W Padangbulan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu
(9/8).
“Setelah Dewan Adat Papua (DAP) mengalami satu posisi ‘diam’ untuk waktu yang cukup lama, dalam momen hari pribumi, kami memutuskan untuk melakukan kembali aktifitas-aktifitas kita dan kembali kepada mandat DAP yang sudah diputuskan dalam Deklarasi Masyarakat Adat Papua I dan II,” kata Leonard Imbiri, Sektretaris DAP dalam sambutannya di P3W, Padangbulan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (10/8).
Menurut Leonard, perayaan tahun ini dilakukan dengan persiapan yang cukup singkat, baru dilakukan dua minggu lalu. Pihaknya berharap untuk perayaan tahun depan, bisa dipersiapkan dengan lebih baik lagi dan dirinya juga berharap semua masyarakat pribumi untuk mulai makan kembali makan tradisional. “Mengapa? karena saat ini masyarakat pribumi sangat tergantung pada makanan luar yang tidak bisa kita jamin bagi keberlangsungan hidup masyarakat pribumi Papua,” katanya.
“Setelah Dewan Adat Papua (DAP) mengalami satu posisi ‘diam’ untuk waktu yang cukup lama, dalam momen hari pribumi, kami memutuskan untuk melakukan kembali aktifitas-aktifitas kita dan kembali kepada mandat DAP yang sudah diputuskan dalam Deklarasi Masyarakat Adat Papua I dan II,” kata Leonard Imbiri, Sektretaris DAP dalam sambutannya di P3W, Padangbulan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (10/8).
Menurut Leonard, perayaan tahun ini dilakukan dengan persiapan yang cukup singkat, baru dilakukan dua minggu lalu. Pihaknya berharap untuk perayaan tahun depan, bisa dipersiapkan dengan lebih baik lagi dan dirinya juga berharap semua masyarakat pribumi untuk mulai makan kembali makan tradisional. “Mengapa? karena saat ini masyarakat pribumi sangat tergantung pada makanan luar yang tidak bisa kita jamin bagi keberlangsungan hidup masyarakat pribumi Papua,” katanya.
Aktivis hak asasi manusia (HAM), Frits Ramandey dalam sambutannya mengatakan, masyarakat ini sebenarnya lebih kuat dari negara karena masyarakat sudah ada sebelum negara ada, sehingga negara sudah seharusnya mengakui keberadaan masyarakat pribumi. “Ideologi kita sudah ada jauh sebelum negara ada jadi mari kita tetap menjaga apa yang menjadi identitas kita semua,” katanya.
Perayaan Hari Masyarakat Pribumi Internasional 9 Agustus 2013 dilaksanakan dengan thema: Masyarakat Adat Membangun Aliansi: “Menghormati Perjanjian, Kesepakatan dan Pengaturan Konstruktif lainnya. Hasil kerja saa Dewan Adat Papua, Yadupa, Jerat Papua, Tabloid JUBI, SKPKC Fransiskan, Elsham Papua, KPKC Sinode GKI di TanahPapua. (Jubi/Aprila Wayar)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment