BENARKAH
ORANG INDONESIA SUDAH CERDAS DAN BENAR MERDEKA ? REBUBLIK BOHONG
Kita sering
sekali dengar pernyataan-pernyataan yang mengklaim bahwa rakyat Indonesia saat
ini sudah cerdas-cerdas, tidak mudah dibodoh-bodohi.
Pernyataan seperti ini
sering muncul di media masa , TV dalam dialong, ceramah, Orasi politik dan
obrolan informal lainya. Benarkah rakyat Indonesia sudah cerdas ? secara
pribadi saya sulit mempercayai pernyataan seperti ini.
Sebuah
sampel yang paling mudah . di jaman SBY berkali-kali terjadi bencana besar di
Indonesia. Rakyat Indonesia menyaksikan mata kepalanya sendiri bahkan sebagian
mereka menjadi korban bencana itu. Tetapi semua bencana tersebut tidak berarti
di mata mereka, padahal bagi orang lain hal itu merupakan masalah besar yang seharusnya
tidak terjadi. Masyarakat seperti lupa segala-galanya, hanya karena memori
mereka dipengaruhi secara massif oleh iklan-iklan pencitraan politik di TV-TV .
Maka pada saat pilpres 8 juli 2009 lalu mereka berduyun-duyun memilih SBY
kembali sebagai presiden RI. Di mata masyarakat wajah ganteng, penampilan gagah
bahasa kalem ucapan Alhamdulillah, insya Allah sologan kesatuan pendidikan
gratis dan lain-lain. Diangkap lebih menarik ketimbang kemandirian Bangsa
keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan dan sebagainya.
Mungkin,
sinetron –sinetron di TV telah mendidik orang Indonesia termasuk orang papua
menjadi orang-orang manja, melankolik mendayu-dayu. Karakter tegas, pembelaan
terhadap rakyat, sikap patriotik , lugas dan berkata apa adanya, justru
diangkap tidak menarik.
Dari sisis pengetahuan wawasan, kesadaran dapat dikatakan mayoritas masyarakat Indonesia sangat lemah termasuk orang Papua juga tervirus karakter orang Indonesia. Banyak indikasi yang dijadikan alasan untuk mendukung itu antara lain :
1. Banyak
ahli menyebut, memori orang Indonesia sangat pendek. Masyarakat Indonesia
cenderung pelupa. Sri mulyani menyebut hal itu dengan ungkapan Short Memory
lost . kita mendengar penilaian seperti ini dari berbagai pihak
2. Dalam
salah satu tim sukses capres di TV Max Spachua dari tim suses SBY pernah
menyanggah soal isu NEOLIB. Dia mengatakan masyarakat Indonesia tidak tahu
menahu sial ISU Neolib. Yang penting bagi mereka masyarakat Indonesia sekolah
gratis kesehatan gratis BLT dll. Disimpulkan dari pernyataan Max Sopachua bahwa
Rakyat Indonesia tahu masalah-masalah konsumsi.
3. Banyak
tokoh nasional yang menyatakan, proplem bangsa Indonesia ada dua: Kemiskinan
dan kebodohan. Kemiskinan berarti lemah ekonomi, kebodohan berarti lemah ilmu.
Hal ini diungkap di berbagai kesempatan.
4. Dalam
kata pengantar buku politik karya Durorudin Mashad Eep Saefullah fatah menulis
sekian banyak sifat-sifat kelemahan orang Indonesia. Apa yang disebutkan oleh
Eep ( selain tentang teori konspirasi ) cenderung sesuai kenyataan.
5. Menurut
indeks kualitas hidup manusia yang dikeluarkan dari UNDP . tingkat kualitas
hidup masyarakat Indonesia ada di posisi 112. Bersaing dengan Negara-negara
baruh tumbuh seperti laos , Vietnam, kambodja dll.
6. Data dari pengamat berbukuan. Potensi peminat buku di Indonesia itu, untuk semua jenis buku dari totan penduduk sekitar 225 juta, hanya sekita 1 juta orang saja. Itu artinya, kurang dari 0,5% dari total para penduduk Indonesia. Ini adalah presentase yang sangat kecil.
7. Pilihan
politik orang Indonesia bisa dibeli dengan uang RP. 50,000; atau 100.000;
diberikan sesaat sebelum pelaksanan pemilu. Hal ini bukan hanya terjadi dalam
pemilu nasional tetapi, dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada-pilkada.
Kasus money politic sampai saat ini masih ada termasuk orang papua kena virus
ini.
8. Ketiga
ada iklan sekolah gratis masyarakat sama sekali tidak kritis. Benarkah semua
sekolah gratis ? benarkah semua SD, SMP, SMU dan SMK gratis dari sabang sampai
Amboina ? apa lagi Papua ? benar semua sama sekali tidak pungut biaya? Untuk SD
saja tidak menjangkau semua sekolah SD di pulau jawa, untuk SMP baru hanya
berapa sekolah tahun 2008 itupun hanya di jawa dan hanya sekolah SDdan SMP
negeri tetapi tidak otomatis gratis sebab masih banyak biaya –biaya lain yang dikeluarkan
oleh orang tua, janji yang hampa.
9. Sebagian
besar masyarakat Indonesia dihinggapi rasa minder yang kuat. Mereka malu
sebagai bangsa dengan postur pendek, hidung pendek, kulit coklat, rambut lurus.
Mereka sangat mengagumi para selebriti yang berpenampilan hebat. Bangsa
Indonesia dilanda Inferiorty Complex terhadap ras Amerika eropa arab, China
india dan bangsa lainya, hal yang sama terjadi juga di Papua Barat.
10. Ada
ratusan bahkan ribuan kaum wanita Indonesia bekerja di luar Negara-negara lain
sebagai PRT (pembantu rumah tangga) . Di Malaysia sendiri gaji TKW Indonesia
dikenal lebih kecil dari TKW pilipina. Thailand dan Vietnam. Kalo orang
Indonesia cerdas dan berilmu, tidak mungkin mau menjadi pembantu Rumah tangga
di luar negeri.
11. Di
Indonesia hampir tidak pernah terjadi gerakan rakyat semeta yang berpengaruh
dalam perubahan politik. Rata-rata hanya jumlah kecil masyarakat terlibat .
Dalam perang kemerdekaan Indonesia 1945, hanya para pejuang yang terlibat dari
pulau jawa apa lagi di luar pulau jawa. Dalam gerakan G30SPKI , rata-rata hanya
mahasiswa santri dan militer yang terlibat, reformasi 1998 kalangan mahasiswa
dan kalangan aktivis yang terlibat. Sebagian besar rakyat Indonesia
memposisikan diri sebagai konsumen bukan pionir perubahan, bahkan mereka lebih
suka menunggu hasil. Hal yang sama terjadi di papua karena guru dan dosen serta
materi dari Indonesia maka orang papua juga tergolong bagian dari itu sekarang
kita saksikan dalam perjuangan papua merdeka
12. Orang
Indonesia termasuk orang Papua lebih suka menjadi PNS yang minim tantangan.
Mereka takut menjadi wira usaha dengan hasil rizki turun naik. Kita bisa lihat
setiap ada CPNS selalu sesak dengan orang-orang yang mau mendaftar. Gaji
bulanan dan mendaspat pensiunan telah menjadi “the Indonesia Dream ( selalu
berfikir instan.
Termasuk orang papua sekarang lupa bikin kebun, lupa cari ikan , menuggu uluran tangan dari penjajah dan mengemis pemeritah . Tidak mau berjuag untuk mengatur diri degan berjuang keras mengatur bangsa sendiri demi masa depan anak cucuc.
13. Banyak
orang Indonesia mengaku membenci Korupsi. Tetapi kalau mereka diberi jabatan,
ternyata mereka melakukan korupsi yang sama. Bahakan bisa jadi lebih gila dari
koruptor sebelumya. Beda antara koruptor dengan bukan koruptor, hanya soal
kesempatan saja . “sangat mengerikan !”
14. Bangsa
Indonesia bisa “ betah” dijajah selama 350 tahun oleh Belanda dan VOC, adalah
kenyataan yang sangat memilukan. Pada hal sebelumya mereka memiliki sejarah
seperti Sriwijaya, Majapahit Tidore dan lain-lain. Tentu hasil dari penjajahan
itu lebih kuat pengaruhnya. Para pakar menyebutkan, hal itu menyebabkan
timbulnya Mental inlander (merasa sebagai kaum jajahan). Apakah orang papua
juga demikian ? apakah benar orang papua sorong sampai merauke terkolong dan
lajak disebutkan orang indonesia dan kisa ini nyata di Papua ?
15. Setelah
merdeka dari klonial Eropa dan Asia ternyata bangsa Indonesia tidak benar-benar
merdeka mereka masih menghadapi yang disebut New Colianialsm. Inilah
klonialisme baru yang mengeruk ekayaan alam di Indonesia termasuk papua,
menjadikan bangsa Indonesia terperangkap dalam utang luar negeri nilainya
terliunan rupiah. Kini untuk menutupi utang luar negeri Bangsa papua dan sumber
daya alamnya digadaikan untuk menutupi utang luara negeri.
Indonesia sesungguhnya belum merdeka sepenuhnya, secara politik mereka merdeka tapi belanda masih belum mengakui kemerdekaan Indonesia 100% . tetapi secara ekonomi dan secara hukum dan pendidikan belum merdeka. Sehingga dalam peraktek hukum dan bidang ekonomi idonesia masi didikte dan terkantung kepada Negara asing.
Bagimana
kita bangsa papua apakah kita harus ikut bermain di arena yang sama ?
klonialisme NKRI di Papua Barat memperaktekan sesuai dengan karekter orang
Indonesia, akhirnya anak mudah di papaua termasuk agen –agen kapitalime dan
klonialisme sedang meraya lelah di Papua Barat.
Bagimana jika kita tidak
berjuang dan kerja keras nasib masa depan anak cucu kita di kemudian hari?
Apakah pulau ini harus menjai milik orang lain ? teganya kita anak mudah
dilahirkan sebagai anak laki-laki melepas semua kekayaan alam kita dikuasai
klonialisme.
Hai anak
mudah sadar dan berjuang untuk menetukan nasib bangsa ini ini ke depan, kita
tidak harus terperangkap dalam linggaran setang yang sama tetapi, mari kta berjuang
untuk merdeka secara politik dan berdaulat secara hukum serta ekonomi.
By. Ones
Nesta suhuniap.
Blogger Comment
Facebook Comment