Ilustrasi Mako Brimob. Foto: Ist
Jakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Penolakan terhadap rencana pembangunan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua terus berdatangan.
Setelah sebelumnya, penolakan disampaikan oleh rakyat Jayawijaya di Wamena, organisasi mahasiswa di Jayapura, dan sejumlah lembaga non-pemerintah, kini datang dari mahasiswa se-Pegunungan Jayawijaya (Kabupaten Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Lany Jaya, Nduga Dan Yalimo) yang sedang belajar di Pulau Jawa dan Bali. (baca: #Mako brimob di Jayawijaya)
Ketua pengurus mahasiswa se-Pegunungan Jayawijaya, Markus Medlama mengatakan, Minggu (22/5/15) mengatakan, rencana pembangunan Markas Komando adalah bukan keinginan rakyat Jayawijaya dan sekitarnya.
Markus menjelaskan, mahasiswa sudah jelas, bahwa dengan sangat tegas menolak kehadiran Mako Brimob yang saat ini sedang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Rencana kehadiran Mako Brimob bukan keinginan murni rakyat. Ia lebih kepada kepentingan-kepentingan elit politik yang ingin mengorbankan rakyat. Rakyat trauma.
Mahasiswa juga meminta Bupati tidak memaksakan kehendak pribadi kepada rakyat di Jayawijaya. (GE/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com/
Blogger Comment
Facebook Comment