Topan Pam, terparah di Vanuatu sejak 1987, bahkan bisa disandingkan dengan Topan Haiyan di Filipina yang menewaskan lebih dari 6.000 orang tahun 2013 lalu. (Reuters/NASA/Handout via Reuters) |
Diberitakan Reuters, saksi mata melaporkan bahwa topan kategori 5 bernama Pam ini menciptakan gelombang air laut hingga setinggi empat meter, menyebabkan banjir di ibukota Port Villa pada Jumat malam kemarin.
Komunikasi sebagian besar terputus saat angin kencang masih menghantam ibu kota pada Sabtu. Alice Clements, juru bicara untuk lembaga bantuan anak PBB, UNICEF, mengatakan topan itu seperti bom yang meledak di tengah kota.
"Dunia seperti mau kiamat. Seperti bom yang meledak di tengah kota. Tidak ada listrik dan air," kata Clements pada Reuters.
"Kami mendengar laporan bahwa banyak korban tewas dan terluka. Kami juga mendengar banyak warga yang minta bantuan," ujar Clements.
Clements menceritakan, atap-atap rumah beterbangan saat warga mencoba mencari perlindungan. Sebagian terjebak di dalam rumah tanpa atap karena angin kencang masih mengamuk di luar.
Dikhawatirkan ada ribuan anak yang terjebak dalam situasi tersebut, mengingat sekitar 260 ribu warga di Vanuatu tinggal di bangunan yang tidak layak.
Badan Manajemen Bencana Vanuatu telah mengeluarkan peringatan "merah" untuk beberapa tempat di berbagai provinsi. Tim SAR dan pemulihan dari PBB akan segera menuju lokasi pada Minggu besok, namun diduga upaya ini akan terhambat dengan masih ditutupnya bandara akibat badai.
Korban tewas
Badan kemanusiaan PBB, UNOCHA, mengatakan bahwa muncul laporan yang belum dikonfirmasi soal tewasnya 44 orang dalam insiden tersebut. Jumlah korban resmi dari pemerintah belum keluar dan pekerja bantuan kesulitan berkomunikasi karena jaringan putus.
Negara tetangga Vanuatu juga terdampak badai, termasuk Papua Nugini, Selandia Baru dan Kepulauan Solomon. Diperkirakan sedikitnya satu orang tewas di Papua Nugini, dan akses di berbagai tempat juga terputus.
PBB memperingatkan korban tewas akan lebih banyak lagi. "Kami takut yang terburuk terjadi. Vanuatu adalah tempat yang rentan karena terletak di tengah samudera," kata Sune Gudnitz, kepala regional UNOCHA.
Topan PAM adalah yang paling parah mendera di tengah Pasifik itu sejak tahun 1987. Beberapa lembaga bantuan bahkan menyandingkannya dengan kekuatan Topan Haiyan yang menghantam Filipina tahun 2013 dan menewaskan lebih dari 6.000 orang.
Laporan Badan Meteorologi Fiji menyebutkan topan itu bergerak perlahan ke arah selatan.
(den)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150314095139-113-39066/topan-250-km-jam-meluluhlantakkan-vanuatu-puluhan-tewas/
Blogger Comment
Facebook Comment