![]()  | 
| Tangisan seorang mama Papua di pasar. Foto: Ist | 
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Solidaritas
 Pedagang Asli Papua (Solpap) bersama organisasi gerakan pemuda Papua 
lainnya menggelar aksi demo damai meminta pemerintah provinsi Papua 
membangun pasar permanen pedagang asli Papua yang telah lama dinantikan 
mama-mama Papua.
Di
 sela-sela aksi, salah satu mama Papua, Kristina Degei dengan menitikkan
 air mata mengharapkan pemerintah untuk menyediakan tempat yang layak 
sebagai balas budi atas usaha seorang mama. 
"Anak,
 mama sudah melahirkan dan membesarkan kamu dengan susah paya tapi 
Itukah Balas budimu? Anak, haruskah mama terus menangis seperti ini?" 
kata mama Kristina sambil menitikkan air mata
Tangisan
 mama Degei adalah salah satu dari sekian banyak ama Papua yang tak 
tahan menghadapi kenyataan. Sebab, hari-hari mereka menjejerkan jualan 
dibawah terik mentari dengan berlantaikan tanah untuk mencari seribu 
rupiah guna memenuhi kebutuhan keluarga.
"Anak, kapan kamu akan menghapus air mata mama?" ucap mama Kristina
Di tempat sama, koordinator Solpap, Robert Jitmau berharap permintaan mama-mama Papua segera direalisasikan pemerintah. (Baca: SOLPAP: Penghasilan Mama-mama Papua Dirampas Para Imigran)
"Demo
 kali ini, kita bicara soal proteksi karena apa yang mama dong tanam di 
kebun itu, dong jual di pasar tapi yang mama dong jual itu tra pernah 
laku karena ada mas-mas yang pake motor jual dari rumah ke rumah, juga 
di jual di Mal-Mal milik kapitalis di tanah Papua," kata Robert Jitmau, 
koordinator Solpap sela-sela aksi damai di kantor Gubernur Papua Dok 2 
Jayapura, Selasa (03/03/2015).
Nah
 kenyataan ini, kata Robert, pemerintah yang di dalamnya putra-putri 
mama bekerja tolong bertanggung jawab persoalan ini supaya mereka bisa 
bersaing dengan pedagang asal Non Papua.
"Selama
 ini kenyataan yang terjadi, nanti sudah mau habis anggaran baru bikin 
pelatihan ke sana-kemari untuk mama-mama. Coba pemerintah tolong lihat 
apa yang mama-mama benar butuh. Stop main uang rakyat," tegasnya.
Robert
 meminta wakil gubernur, Klemen Tinal yang menerima aspirasi mama-mama 
agar segera bahas hal itu dalam pertemuan Gubernur, Walikota, Bupati, 
DPRP, DPRD, karena mama-mama Papua sudah bosan dengan janji yang tidak 
pernah direalisasikan. (Baca: Wagub: Kami Akan Godok Pergub untuk Komoditi Lokal di Papua). (Theresia Fransiska Tekege/MS) 
Sumber :www.majalahselangkah.com
Sumber :www.majalahselangkah.com
About suarakolaitaga
                            This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
                          




Blogger Comment
Facebook Comment