Black Brothers saat tiba di bandara di Jayapura. Foto: Ist
Tak terasa waktu begitu cepat berjalan.
Kisah kita yang dulu ada, kini tak ada.
Kasih sayang yang dulu kurasa, kini tlah sirna.
kita selalu bertemu di saat yang tidak terduga,
mungkinkah ini yang dinamakan kita berjodoh?
Kisah kita (dulu) benar-benar tak akan bisa kulupakan.
Akan tetap kuingat dan kukenang,
walau luka semakin terasa saat mengenangnya.
Malam ini begitu teduh lagi, semua cinta berjatuhan.
Dalam namamu di sekujur doaku.
Stop main-main, sudah dewasa kan?
Sekarang zaman pacaran langgeng dan saling membahagiakan. Ingat tuh.
(dulu) hanya kamu yang bisa ngerti ada luka di balik senyum ini.
Niatnya tadi mau tidur, tapi malah kangen kamu.
Anehnya, saat kamu pergi.. Aku masih tetep nunggu kamu di sini.
Aku sudah memilihmu, aku akan berlayar dan menetap di kamu,
dermaga terakhirku. Dan aku tak akan pernah menyesalinya.
Aku harap, seluruh perjuangan kita, tak berjalan sia-sia.
Tuhan tahu, sedalam apa aku mendoakanmu.
Syair untukmu The Legend Black Brothers.
Selamat datang di kampungmu, kampung kalian yang penuh berlumuran darah.
dari adikmu, Abeth Abraham You.
Blogger Comment
Facebook Comment