Socrates S. Yoman, ketua Umum BPP – PGBP (Doc. Kilion) |
Jayapura, 11/8 (Jubi) – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat
Persekutuan Gereja-gereja (Ketum BPGG) Baptis Papua, Pdt. Socratez
Sofyan Yoman menuding TNI/Polri sebagai biang penyebab konflik di tanah
Papua.
“Kami mengutuk berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh TPN/OPM
maupun TNI/Polri sejak 2012 hingga saat ini di Kabupaten Lanny Jaya,”
ungkap Pdt. Socratez yang juga penulis buku ini dalam jumpa pers di
kediamannya di Padangbulan, Jayapura, Senin (11/8).
PGG Baptis Papua juga mendesak Pangdam VXII Cenderawasih, Majen (TNI)
Christian Zebua dan Kapolda Papua, Brigjen (Pol) Yotje Mende bersama
Pemerintah Kabupaten Lani Jaya untuk segera menarik kembali seluruh
aparat TNI/Polri yang sedang bertugas di Kabupaten Lani Jaya.
“Kami juga mendesak TPN/OPM, Enden Wanimbo dan Purom Wenda untuk
tidak menggunakan kekerasan dalam memperjuangkan aspirasi Papua Merdeka.
OPM berjuang untuk Merdeka bukan dengan jalan membunuh orang,” desak
Pdt. Socratez.
Pdt. Socratez juga meminta pemerintah dan aparat keamanan
menghentikan kriminalisasi perjuangan damai TPN/OPM di Tanah Papua.
Dirinya menolak juga stigmatisasi GPK, GPL, KSB dan KKSB kepada gerakan
bersenjata di Tanah Papua. TNI/POLRI harus segera menghentikan penjualan
senjata dan amunisi kepada TPN/OPM.
“Pemerintah Kabupaten Lani Jaya dan Pemerintah Provinsi Papua harus
dapat memastikan untuk dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat
sipil tidak bersenjata, terutama ibu dan anak yang saat ini terpaksa
mengungsi mencari tempat yang lebih aman,” kata Pdt. Socratez.
Menurut Pdt. Socratez, aktivitas masyarakat dan pemerintah masih
lumpuh total di Kabupaten Lani Jaya hingga hari ini dan situasi ini
sangat memprihatinkan. Pemerintah harus merehabilitasi dan membangun
kembali semua fasilitas seperti rumah atau honai yang dirusak selama
konflik dan kontak senjata.
“Saya mengajak semua umat untuk bersolidaritas demi rasa
keamanusiaan, terutama terhadap korban pengungsi di Lani Jaya dengan
cara memberikan dukungan moril dan materil, seperti bahan makanan dan
obat-obatan,” pinta gembala jemaat ini.
Seperti direlease tabloidjubi.com sebelumnya, juru bicara
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah La-Pago, Kelly
Tabuni menyatakankan, peristiwa baku tembak yang terjadi di Kabupaten
Lanny Jaya, Provinsi Papua merupakan ‘permainan’ aparat keamanan untuk
menciptakan konflik di wilayah itu.
“Sebelum 28 Juli 2014, ada anggota Brimob di Lannya Jaya yang tawar
senjata dan amunisi kepada kami. Mereka minta kami halau aparat Brimob
yang akan datang dari luar Lanny Jaya,” kata Kelly kepada tabloidjubi.com melalui telepon selulernya, Minggu (3/8) siang. (Jubi/Aprila)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment