Foto :ilustrasi //Novela Nawipa saksi Makama konstitusi / geogle |
Politikus Perempuan Asal Paniai - Papua Novela Nawipa, dan kawan-kawan hanya saksi mata di Makama kontitusi , membuat orang-orang yang cinta dengan bendera merah putih " telah nampak jelas". Bahkan ada yang mengatakan lebih baik jangan pulang ke Papua.
Beberapa waktu lalu satu informasi " masuk di HP saya " dan informasi tersebut datang dari Wamena " Novela, Martinus Adi, Didimus Dogomo, Kudiai menjual harga diri suku Mee. " Dari segi apa mereka menjual harga diri suku Mee.
Menjual dari segi gaya bicara, penampilan kah atau segi mana ?.
Saya juga bagian dari suku ini tidak pernah melihat, mendengar, sesuai video youtube yang pernah nontong. Seharusnya beliau - beliau ini diberi pujian namun merendakna bahkan informasi tidak relevan disebarluaskan di pelosak Indonesia, dengan kutipan menginjak atau menjual harga diri kita.
Saya yakin pesan ini skenario dikeluarkan oleh " Intelijen Indonesia di bawah kendali team Ramses Ohee, Nokolaus Meset, Albert Yoku, dan kerjaan dari anak buah dari sku Mee sendiri.
Situasi ini benar - benar sudah dimanfaatkan oleh kelompok tadi untuk mengadu domba antara sesama suku sendiri di Wilayah Meepago.
Yakinlah kita tidak perlu terlalu tanggapi dengan hal ini. Novela, ya Novela, Martinus ya Martinus dll. Kita hanya penonton dan pelaksana. Tugas kita berjaga dan berisap saja untuk boikot kedua kali seandainya pihak MK kabulkan gugatan dari prabowo.
Wajar - wajar saja kemarahan warga sipil " buat Novela dkk, dilihat dari blcak campaignPrabowo Subianto, namun warga sipil tahukah black campaign " PDIP yang mana otak di balik pembunuhan tokoh adat Papua " Theys Hiyo Eluwai. sejak itu Megawati menjabat sebagai Presiden RI, sampai saat ini kasus misterius bagi Warga Papua.
Partai nasionalis ini juga disung "Jokowidodo", setelah telusuri politik orang Jawa kejam, licik, Soal jokowi hanya fisik lema, postur tubuh yang kecil, tapi pedis.
Contoh lain Politik orang Jawa daerah tidak jauh dari asal Jokowidodo" misalnya Jogya. Kegiatan - kegiatan AMP di Jogja dihadang oleh ORMAS yang tidak di kenal. kehidupan warga Papua di Jogya tidak aman.
Padahal Hamengkubuwono mengatakan kita terus mendorong dialog perdamaian di tanah Papua, menjaga keberagaman yang ada di jogja. Pernyataan ini Kampus UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta sebagai saksi.
Setelah dua tahun, aktivitas warga Papua di Jogja ancam dan dipertaruhkannya. Dugaan ORMAS tadi adalah utusan Hamengkubuwono X,. Politik dua mulut, dua mata, dua lidah, nampaknya.
Kembali ke topik, Politik adu domba antar sesama Papua oleh orang tak bertanggung jawab maka kita juga jeli, memila - milakan, mana yang baik, mana yang tidak baik.
Kalo kita jago kenapa kita tidak culik Megawati sebagai otak dibalik Pembunuhan Theys Eluawai dan prabowo pelaku pembunuhan rakyat di Mapenduma - Papua. Jangan hanya tahu gertak - gertak, negative thingkin sesama orang Papua alias jago kandang.
Saatnya kita diajak " dialog pake otak, dan taktik yang membutuhkan, politik tu permainan, politik harus licik, kata ahli politikus. Salute buat - orang yang berjuang demi demokrasi terbuka seperti Kawan-kawan diatas. Soal Lapangan kembali ke kita.
Kata : Sun Wu " semua orang pantas dan bisa bertempur" tapi sulit.....
"Hanya sebuah status kegalauan " bersama orang-orang di tengah Jalanan.
(Oleh : Geitogo Gobai)
Sumber : http://mapegaa.blogspot.com/2014/08/audiens-dialog-itu-pake-otak-bukan-pake_19.html#.U_R-OeN_uBy
Blogger Comment
Facebook Comment