News
Loading...

AKTIVIS HAM, DI INTIMIDASI & MEMAKUTI OLEH BARISAN MERAH PUTIH- KAPOLRES PANIAI

ilustrasi :Militer Indonesia Masuk  sekolah menakuti Guru dan siswa Paniai
NABIRE--- Aktivis Pembelah Ham Papua Agusmote Papuans mengakui, dia di intimidasi dan menakuti, oleh kelompok Barisan Merah Putih (BMP) dan Polresta kabupaten Paniai serta anggotanya. hal ini  di dilansir melalui http://www.wiguwinews.co.vu.

 Jelasnya, kejadian itu terjadi pada tanggal 18 desember 2013 sekitar pukul jam 08:10 malam waktu Papua dini hari sangat manyangkan dan menakutkan di ruang warnet Zaitun, alamat jalan Gang Pam Yapis kabupaten Nabire Papua.

Ini kronologis selengkapnya; Agusmote Papuans sedang serius main internet di warnet Zaitun depan RRI nabire masuk Jalan gang Pam arah utara samping. Agusmote  main lama sekitatar 3 jam memakan waktu dan memakan dana cukup mencapai 50. 000 lebih.

Kemudian pertengahan main ada putra daerah dua orang anak-anak terminal Nabire  sedang melihat lur-lur di pintu kamarnya  warnet tersebut. Setelah 2 jam kemudian main Internetan sekitar jam 08:10 ada muncul Polresta Paniai
AKBP Semmy Ronny TH Abaa, tiba-tiba muncul di pintu kamar warnet  Amoyepai berada.

Langsung Kapolres
Semmy Ronny Abaa   ucap bicara  “adik ganteng main Internet lama sekali bikin apa ka? sekalian langsung jabatangan salaman. Balasan amoyepai “cek-cek informasi berita ini, kata Amoyepai menyatakan loading lama jadi memang lama” setelah itu Polresta Paniai keluar.

Kemudian amoyepai merasa takut mulai tutup matikan komputer, cabut plesdisk di CPU, ada muncul ajudan polresta Paniai. Mereka bertanya kepada Agusmote Papuans “kamu sendiri ka?” dan “kamu biasa main Internet yaa”, balasan Agusmote “kami banyak dengan teman, dan “kami biasa cek informasi dan cari tugas kampus”
 
lanjutan memaksa untuk bicara dan teriak suruh naik ke mobil. Tetapi Agusmote langsung di bayar ongkos pakai internetan, kemudian langsung keluar sambil cuek belum dengar  apa yang mereka tegur bicara. Agusmote  langsung angkat HP panggil teman suruh jemput karena sebelumnya baku janji untuk jemput.  Agusmote  melihat lagi operator internet di ganti pada saat itu, karena melihat Agusmote sudah begitu lama, ternyata warnet Zaitun net adalah salah satu internet kaki tangan milik militer Indonesia.
 
saya  keluar ke arah jalan besar depan RRI Nabire, tunggu sambil bicara kepada temannya. Kemudian di depan jalan raya ada lewat mobil Polresta Paniai tadinya parkir di depan warnet Zaitun, langsung senter ke arah  saya dari mobil jendela oleh Polresta Paniai, saya langsung balik kerah Zaitun net.

Agusmote Papuans  melihat kearah depan RRI pas jalan masuk  jalan gang pam, ada duduk  pemuda yang kenal dari Paniai selalu mabuk terminal Enarotali. Laki-laki duduk panggil agusmote papuans langsung amoyepai beritahukan tentang keadian itu, balasan laki-laki berkata  “ bilang saya juga pejabat paniai”, agusmote papuans bilang  ah sudah kasetinggal. Laki-laki itu sambil tunggu teman-teman lain baku motor dengan teman yang lain darai arah oyehe nabire. Teman teman itu sudah tiba dan semua itu dari anak-anak terminal enarotali wajah kenal., mereka salam sambil jalan kearah belakang mobil polresta paniai.

Kemudian besok paginya ada dua orang anak laki-laki datang ke rumah tempat nginap amoyepai, dua orang anak laki-laki juga sedang main internet zaitun waktu itu. Agusmote papuans sudah melihat dan ketahui wajah mereka. Agusmote papuans tegur sapa kepada mereka dua “yeee...kamu dua selamat pagi”, dari situ amoyepai keluar dari rumah itu. Anak laki-laki dua itu berrambut potongan belang lalu di pirang dan memakai baju merah seragam, pakaian barisan merah puti.

Kelihatan bahwa dari putra daerah pemuda-pemuda mee wajahnya kenal yang langsung bel kontak terhubung profokasi bahasa tidak-tidak lapor ke polresta paniai dia datang kunjung kepada saya amoyepai, operator pun juga ganti sebelumnya untuk melihat apa yang saya buka-buka web online facebook dan web lain.

Agusmote papuans tidak keberatan dan tidak merasa kepanikan itu soal biasa karena situasi dan keadaan sudah semakin begitu. Cuma kami dan saya agusmote papuans sendiri beri jempol kepada Polresta paniai  atau siapa kaki tangan merah putih indonesia, kami menyampaikan bebas untuk di tangkap, di tembak, di apakan tetapi sebelumnya (* By Agusmote) 
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar