News
Loading...

MEMAKNAI KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA KE-52

Oleh: Wiyaipai A Gobai
 
 
Semakin penting suatu peristiwa, maka akan semakin tinggi pula nilai simbolik yang terkandung di dalamnya. Peristiwa yang memiliki nilai simbolik tinggi akan lebih mengandung makna dalam sejarah perjalanan suatu bangsa, apa lagi perjalanan sejarah dalam rangka merebut kemerdekaan perjuangan bangsa Melanesia di Bumi Cendrawasih.
Kemerdekaan negara Papua Barat atau “ WEST PAPUA ” telah berusia 52 tahun. Kemerdekaan negara Papua Barat  atau “ WEST PAPUA ” diproklamirkan sebagai buah dari puncak perjuangan bangsa Melanesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajahan sejak berbad-abad lamanya.

Tak pelak lagi, usaha pemahaman sejarah perjalanan bangsa merupakan bagian integral, tak terpisahkan dari upaya untuk memaknai kembali nilai-nilai kemerdekaan suatu bangsa dalam konteks perubahan zaman yang terus berlangsung termasuk dalam  memasuki gerbang abad ke-52 ini. 

Dalam konteks ini tentu pula orientasi dan strategi perjuangan bangsa Melanesia “WEST PAPUA” mengalami perubahan secara fundamental: Dari perjuangan masyarakat papua merebut kemerdekaan kepada perjuangan dalam mengisi kemerdekaan bangsa Melanesia.

Perubahan orientasi dan strategi perjuangan ini di lakukan untuk menjawab tantangan zaman dan aneka problematika bangsa pasca kemerdekaan ke-52 tahun : Sebuah usia yang seharusnya menjadi modal dasar dan kuat untuk melaksanakan proses kelanjutan nasional dalam mengisi kemerdekaan.

Tak pelak lagi, demokrasi artifisial yang mengedepankan formalitas begitu konsisten dilakoni para elite politik kita, sehingga tujuan esensi demokrasi sebagai sarana atau proses pencarian mekanisme yang tepat untuk mewujudkan kemerdekaan rakyat tidak tercapai. 

Demokrasi formalitas sejatinya memerlukan harga yang sangat tinggi dan  ironisnya lagi, harga yang tinggi itu bukan demi penciptaan kesejahteraan rakyat, tetapi demi memperebutkan kursi kekuasaan dan kepemilikan ekonomi di semua lini: Dari eksekutif, legislatif hingga memperebutkan kursi kepala daerah. Rakyat semakin terbelenggu oleh kedunguan politik semacam ini.

Sebab, kedunguan politik tanpa kesadaran moral telah secara telanjang dan sempurna dipraktikkan  kaum elite di segala level tingkatan di Bumi cendrawasih  ini.

Siapa yang tak menyadari bahwa perilaku politik kaum elite betul-betul sudah membuat kehidupan rakyat Papua Barat atau “WEST PAPUA” terhimpit dan terjepit. 

Perjuangan mengisi kemerdekaan macam apa yang dapat kita harapkan, bila perilaku para elite dan pemimpin negeri tanpa landasan moralitas dan  tak sensitif terhadap aneka problematika yang menghimpit rakyat minoritas “Bangsa Melanesia” dari hari ke hari. 

Jangan kuliahi dan petuahi mereka (Rakyat Melanesia) tentang kesabaran di tengah kehidupan yang semakin sulit.  Sebab, sudah 52 tahun Papua Barat “WEST PAPUA” merdeka sudah barang tentu telah membuat mereka (Rumpun Melanesia) cukup dewasa untuk memahami apa artinya ucapan yang keluar dari suara kemunafikan! 

Oleh karenanya, maka kemerdekaan bukanlah sesuatu yang normatif dan seterusnya sekadar dijadikan slogan dalam kehidupan. 

Bukan pula sekadar dipentasosialkan dalam serangkaian acara seremonial belaka. Namun, kemerdekaan bangsa harus dapat diterjemahkan dan diimplementasikan dalam format persatuan dan kesatuan Bangsa Melanesia menuju kedaulatan politik, ekonomi, hukum, demokratisasi serta kebebasan seluruh rakyat Papua Barat “ West Papua ” dari segala bentuk penjajahan, dan penindasan di Bumi Cendrawasih.

Indikator-indikator pergerakan kelompok TPN-PB/OPM, KNPB, AMP, Organisasi Kaum Moralis dan kelompok lainnya, inilah yang sejatinya menentukan makna dan tingkat pencapaian kemerdekaan dalam konteks kekinian, sekaligus juga untuk menandai adanya kemajuan bangsa dalam perjalanan sejarah penyelenggaraan negara.

Perjuangan kemerdekaan adalah perjuangan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Nilai dasar perjuangan berperan sebagai pemicu membangkitkan semangat bangsa Melanesia dalam upaya pengimplementasian dalam segala Bidang.

Dengan demikian, melalui peringatan hari kemerdekaan Negara Papua Barat “ WEST PAPUA ” ke-52 tahun dapat kiranya dijadikan sebagai momentum untuk melakukan refleksi nasional bangsa Melanesia: Memaknai kembali nilai-nilai yang terkandung dalam spirit kemerdekaan untuk mewujudkan suatu negara Papua Barat “ WEST PAPUA ” yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Semoga berjuang sampai penentuan nasib sendiri atau Self Determination.

Demi Kemanusian dan Kemerdekaan di Bumi Cendrawasih
 
Sumber :  www.umaginews.com
Share on Google Plus

About suarakolaitaga

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar