Foto : Russel Norman. |
Selandia
Baru, -- Parlemen Selandia Baru menutup pintu untuk Benny
Wenda membentuk Internasional Parliament for West Papua (ILPW). Parlemen Selandia Baru khawatir pembentukan ILWP di sana akan mengganggu mitra perdagangan dengan
Republik Indonesia.
Seperti
dilangsir, 3news.co.nz, Jumat, (8/2),
Russel Norman dari Partai Hijau mengatakan, Selandia Baru tidak
ingin membuat pemerintah Indonesia marah.
Kata Russel Norman, dia (Benny Wenda) sedang diblokir berbicara di sini (Selandia Baru). "Benny Wenda telah berbicara di parlemen di seluruh dunia, tapi tampaknya Selandia Baru Parlemen akan menutup pintu," kata dia.
Kata Russel Norman, dia (Benny Wenda) sedang diblokir berbicara di sini (Selandia Baru). "Benny Wenda telah berbicara di parlemen di seluruh dunia, tapi tampaknya Selandia Baru Parlemen akan menutup pintu," kata dia.
Dikatakan,
pejuang kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda sedang dalam
perjalanan ke Selandia Baru, dan sementara dia berbicara di parlemen di seluruh
dunia, ia tidak akan diizinkan untuk di sini (Selandia Baru).
Kata dia, Benny Wenda berkarakter warna-warni. Dia memulai pembicaraan dengan ucapan tradisional, dan kemudian lagu. Dia melakukan ini di seluruh dunia - di Parlemen Inggris, Parlemen Skotlandia, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mr Wenda mengatakan rakyat Papua Barat telah mengalami kekejaman di tangan militer Indonesia, kata Russel Norman seperti dikutip media itu.
3news.co.nz menulis, pada tahun 2002 ia ditangkap karena mempromosikan kemerdekaan. Setahun kemudian ia melarikan diri penjara dan melarikan diri ke Inggris, di sana ia diberikan suaka politik.
Pada tahun 2011 Interpol mengeluarkan peringatan merah atas permintaan pemerintah Indonesia. Tapi tahun lalu, setelah penyelidikan ternyata itu motif politik dan telah dihapus. Itu dianggap bermotif politik.
Tulis 3news.co.nz, Benny Wenda akan membawa pengacara HAM untuk Papua Barat, Jennifer Robinson dan penasihat hukum paling terkenal, Julian Assange.(MS)
Kata dia, Benny Wenda berkarakter warna-warni. Dia memulai pembicaraan dengan ucapan tradisional, dan kemudian lagu. Dia melakukan ini di seluruh dunia - di Parlemen Inggris, Parlemen Skotlandia, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mr Wenda mengatakan rakyat Papua Barat telah mengalami kekejaman di tangan militer Indonesia, kata Russel Norman seperti dikutip media itu.
3news.co.nz menulis, pada tahun 2002 ia ditangkap karena mempromosikan kemerdekaan. Setahun kemudian ia melarikan diri penjara dan melarikan diri ke Inggris, di sana ia diberikan suaka politik.
Pada tahun 2011 Interpol mengeluarkan peringatan merah atas permintaan pemerintah Indonesia. Tapi tahun lalu, setelah penyelidikan ternyata itu motif politik dan telah dihapus. Itu dianggap bermotif politik.
Tulis 3news.co.nz, Benny Wenda akan membawa pengacara HAM untuk Papua Barat, Jennifer Robinson dan penasihat hukum paling terkenal, Julian Assange.(MS)
Tag : Selandia Baru, Papua, Benny Wenda, ILWP
Blogger Comment
Facebook Comment