Djoko Suyanto |
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Koordinator bidang
Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto memerintahkan
aparat TNI dan Polri untuk mengejar pelaku penembakan aparat TNI di
Jayapura.
"Saya telah perintahkan pangdam dan kapolda untuk segera koordinasi, sinergikan untuk kejar dan proses hukum bagi siapapun yang terlibat. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap, supaya jelas siapa dan apa motifnya," kata Djoko dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Kamis (21/2) sore.
Djoko memaparkan, penembakan membabi buta terhadap aparat TNI yang sedang menjaga pos dan sedang dalam perjalanan itu merusak upaya perdamaian dan iklim di Papua yang sedang diusahakan segera pulih.
"Pemerintah kutuk keras kejadian seperti ini di dalam upaya keras pemerintah rajut damai di Papua, mempercepat pembangunan memperhatikan keistimewaan otsus papua tapi masih diganggu oleh tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab ini," jelas Djoko.
Diuraikan Djoko, menurut informasi intelijen yang diperolehnya, ada dua kelompok yang diduga bertanggungjawab atas penembakan itu. Karena itu, ia akan menelusuri lebih jauh apakah benar pelakunya kelompok yang dicurigai.
"Yang di Tingginambut kelompok goliat tabuni, yang selalu ganggu kegiatan aparat polisi dan TNI dan juga para pekerja investasi di wilayah tersebut. Kelompok satu lagi kelompok murit," ungkap Djoko.
Djoko menyebutkan, penembakan terjadi di dua tempat dengan durasi waktu sekitar dua jam. Para korban penembakan ketika itu sedang melakukan rutinitas dengan berjaga di pos.
"Mereka (TNI korban penembakan) sedang laksanakan tugas di koramil, dalam kegiatan rutin mereka. Kejadian ini menyedihkan, ada delapan anggota di dua tempat yang berbeda, tapi sama di pegunungan tengah. Satu orang tewas di satu tempat di distrik Tingginambut, 1 orang luka-luka, tujuh orang gugur di distrik sinak. Penembakan pertama pukul 8.30 dan kedua 10.30," papar Djoko. (Fidel Ali Permana/Ray)
"Saya telah perintahkan pangdam dan kapolda untuk segera koordinasi, sinergikan untuk kejar dan proses hukum bagi siapapun yang terlibat. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap, supaya jelas siapa dan apa motifnya," kata Djoko dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Kamis (21/2) sore.
Djoko memaparkan, penembakan membabi buta terhadap aparat TNI yang sedang menjaga pos dan sedang dalam perjalanan itu merusak upaya perdamaian dan iklim di Papua yang sedang diusahakan segera pulih.
"Pemerintah kutuk keras kejadian seperti ini di dalam upaya keras pemerintah rajut damai di Papua, mempercepat pembangunan memperhatikan keistimewaan otsus papua tapi masih diganggu oleh tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab ini," jelas Djoko.
Diuraikan Djoko, menurut informasi intelijen yang diperolehnya, ada dua kelompok yang diduga bertanggungjawab atas penembakan itu. Karena itu, ia akan menelusuri lebih jauh apakah benar pelakunya kelompok yang dicurigai.
"Yang di Tingginambut kelompok goliat tabuni, yang selalu ganggu kegiatan aparat polisi dan TNI dan juga para pekerja investasi di wilayah tersebut. Kelompok satu lagi kelompok murit," ungkap Djoko.
Djoko menyebutkan, penembakan terjadi di dua tempat dengan durasi waktu sekitar dua jam. Para korban penembakan ketika itu sedang melakukan rutinitas dengan berjaga di pos.
"Mereka (TNI korban penembakan) sedang laksanakan tugas di koramil, dalam kegiatan rutin mereka. Kejadian ini menyedihkan, ada delapan anggota di dua tempat yang berbeda, tapi sama di pegunungan tengah. Satu orang tewas di satu tempat di distrik Tingginambut, 1 orang luka-luka, tujuh orang gugur di distrik sinak. Penembakan pertama pukul 8.30 dan kedua 10.30," papar Djoko. (Fidel Ali Permana/Ray)
Blogger Comment
Facebook Comment