Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menilai perlengkapan militer
kubu oposisi Libya sebagai buah dari kesulitan yang dihadapi Perancis
saat menghadapi kelompok bersenjata di Mali.
Menurut
laporan AFP, Sergei Lavrov Ahad (10/2) dalam staetmennya saat
diwawancarai sebuah stasiun televisi mengatakan, "Milisi yang
dipersenjatai Perancis untuk memerangi diktator Muammar Gaddafi adalah
milisi yang saat ini berperang dengan militer Perancis di Mali."
Menlu Rusia menambahkan, "Milisi bersenjata lain di Libya yang saat ini
berperang di Suriah dan berusaha menumbangkan Presiden Bashar al-Assad
adalah mereka yang dipersenjatai Perancis untuk menumbangkan Gaddafi."
"Sangat mengherankan jika mitra kami di Barat tidak mampu memahami realita ini," tegas Lavrov.
Sebelumnya pada hari Ahad Alexei Doulyan, dubes Rusia di Mali
mengatakan, "Bentrokan militer di Mali merupakan kelanjutan dari krisis
Libya dan kekayaan alam di Mali menjadi faktor utama pemicu bentrokan
bersenjata di negara Afrika barat ini."
Militer
Perancis pada 11 Januari 2013 menginvasi Mali dengan dalih mencegah kubu
oposisi menguasai Bamaku, ibukota Mali. Invasi ke negara Afrika barat
ini terjadi atas instruksi Presiden Francois Hollande. (IRIB
Indonesia/MF/SL)
Blogger Comment
Facebook Comment